“Hidupnya tanpa pekerjaan tetap tapi tetap semangat dan punya harapan terhadap pemimpin terutama Sunda. Orang Sunda marah ketika merasa dilecehkan dari sisi aspek bahasa."
"Tapi saya jujur ketawa juga lihat orang Sunda enggak marah ketika anak cucunya malu berbahasa Sunda. Ini yang harus diperbaiki. Ubah diri kita mulai sekarang marah pada anak-anak kita yang tidak mau mengajarkan dan memakai bahasa Sunda,” ucapnya.
Kedua, Kang Dedi menyinggung soal alam yang dimiliki masyarakat Sunda. Menurutnya ciri peradaban Sunda salah satunya adalah keberadaan bambu. Jika bambu hilang maka peradaban Sunda akan hilang.
“Sunda itu ekosistem, Sunda itu konservasi, Sunda itu sistem perlindungan alam semesta. Jadi kalau alam sudah rusak, Sunda tiada, hanya ada nama,” ujar Kang Dedi.
Usai tampil, Rudiyansah dan temannya itu lanjut menghibur warga Lembur Pakuan termasuk anak asuh Kang Dedi Mulyadi, Egi (10), yang selalu energik jika mendengar orang bernyanyi.***