Network
GALAMEDIA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membeberkan ternyata pengerjaan las di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dilakukan oleh pihak China.
Hal tersebut merupakan temuan Bappenas saat melalukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
Temuan tersebut pun mendapatkan sorotan dari Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie.
Jerry berpandangan, masifnya TKA China dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia bertentangan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejauh pengetahuan Jerry, Jokowi ingin menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja dalam proyek maupun investasi di Indonesia.
Di mana, proyek dan investasi tersebut terus digenjot pemerintah, meski pandemi Covid-19 masih terjadi.
Oleh karena itu, Jerry pun menilai pemerintah Indonesia cinta dengan produk asing.
“Ini sudah memperjelas bahwa pemerintah Indonesia cinta akan produk asing. Mereka pikir bangsa ini tak ada tukang las profesional apa?” ujarnya pada wartawan Rabu, 9 Februari 2022.
Baca Juga: Profil Hakim Ziyech, Gelandang Chelsea yang Putuskan Pensiun Dari Timnas Maroko
Selain itu, Jerry mengatakan seharusnya pemerintah konsisten dalam membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga Indonesia.
Bukan justru mengambil TKA China yang pada akhirnya akan mengerjakan pekerjaan kasar. Sebab, warga Indonesia pun mampu melakukan hal itu.
Baca Juga: Venna Melinda dan Ferry Irawan Resmi Bertunangan, Verrell Bramasta: Selamat Ya Mama
Lebih lanjut, Jerry menilai aspek penyingkiran tenaga kerja Indonesia sudah lama terjadi di era Jokowi.
“Aspek penyingkiran tenaga kerja kita sudah lama terjadi sejak Jokowi berkuasa. Belum lagi impor beras, gula, bawang putih, dan produk lainya. Kini mereka mengimpor tukang las dari China,” tandasnya.
Temuan yang diungkap Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Pungky Sumadi ini disampaikan dalam rapat Panja Pengawasan Penanganan Tenaga Kerja Asing dengan Komisi IX DPR RI, Selasa, 8 Februari 2022.
Baca Juga: Nyaris Sempurna, 86 Persen Publik Puas dengan Kepemimpinan Anies Baswedan
Sebagaimana diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai sejak 2016 setelah Jokowi meresmikan groundbreaking proyek tersebut serta pengembangan Sentra Ekonomi Koridor Jakarta-Bandung di Perkebunan Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 21 Januari 2016.
Dalam perjalanannya, proyek ini mengalami berbagai kendala seperti adanya pandemi Covid-19, tantangan geografis yang cukup berat di beberapa titik, hingga baru-baru ini permasalahan pendanaan atau biaya yang membengkak dari hitungan awal. ***
