SBY Bicara Perang Ukraina Tapi Tak Sebut 'Rusia', Kenapa Ya?

- 2 Maret 2022, 20:12 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY Bicara Perang Ukraina Tapi Tak Sebut 'Rusia', Kenapa Ya?
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY Bicara Perang Ukraina Tapi Tak Sebut 'Rusia', Kenapa Ya? /Instagram @aniyudhoyono

GALAMEDIA - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambamg Yudhoyono (SBY) ikut merespons soal perang yang tengah terjadi di Ukraina akibat invasi Rusia beberapa hari yang lalu.

Melalui cuitan di akun Twitter resmi pribadinya, SBY mengatakan bahwa tidak ada yang tahu seperti apa akhir dari perang yang kini tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.

SBY juga menyebut bahwa peperangan yang kini tengah terjadi tak dapat dipastikan kapan berakhir atau bisa jadi justru berlarut-larut.

"Tidak ada yg tahu pasti, seperti apa ujung dari perang yg tengah terjadi di Ukraina. Juga tidak mudah diprediksi apakah perang segera berakhir atau justru menjadi perang berlarut," cuit SBY dengan akunnya @SBYudhoyono.

Dia melanjutkan bahwa perang sejatinya adalah kelanjutan dari politik. Tetapi kata dia, seberapapun dahsyatnya sebuah perang justru selalu terbuka untuk selesai secara politik pula.

Baca Juga: Sebut Putin Gila, Alexei Navalny Terus Provokasi Warga Rusia Untuk Protes Invasi Ukraina di Balik Penjara

"Memang benar perang adalah kelanjutan dari politik dgn cara lain. Tetapi, setiap perang, betapapun dahsyatnya, selalu terbuka peluang (window of opportunity) utk diakhiri secara politik. Semoga terbuka peluang itu," sebutnya.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengingatkan terkait ketegangan yang kini terjadi di kawasan Eropa.

Menurut dia, seberapa panas pun kondisi geopolitik yang terjadi, jangan sampai peperangan mengarah ke perang dunia dan berpikir untuk menggunakan senjata nuklir.

"Namun, seberapa panas & eskalatifnya geopolitik di kawasan Eropa, ada 2 hal besar yg bersifat “NO GO”. Pertama, jangan sampai perang ini mengarah ke “peperangan dunia”. Kedua, jangan pernah berpikir dan berniat utk gunakan senjata nuklir, dari pihak manapun," katanya.

Baca Juga: Nama Soeharto Lenyap dari Keppres yang Dikeluarkan Jokowi Soal Serangan Umum 1 Maret, Dipo Alam Kaget

Sebab kata dia, selama ini dunia sudah berhasil mencegah penggunaan senjata nuklir hingga Perang Dunia III. Maka SBY menekankan agar upaya selama 70 tahun itu justru sia-sia.

Dalam pernyataan yang sama, SBY juga meminta para pemimpin dunia agar ikut mencegah dan menekankan bahwa pembiaran konflik tersebut bukanlah pilihan yang bisa diterima.

"Para pemimpin dunia, terutama para pemimpin politik, harus “do something” utk cegah “2 No Go” tsb. Ini sudah “beyond politics”, tetapi sebuah kewajiban moral tertinggi. Pembiaran bukanlah opsi yg bisa diterima," tegas SBY.

Baca Juga: Aturan JHT Cair di Usia 56 Tahun Resmi Dicabut, Nicho Silalahi: Berkat Suara Lantang Seluruh Bangsa

"Bangsa-bangsa sedunia juga harus bersuara dan mendukung para pemimpin mereka utk “bersatu” dan mencegah terjadinya malapetaka besar yang tak pernah kita bayangkan bersama," pungkasnya.

Terlepas dari pernyataan SBY tersebut, terdapat satu yang menarik yakni tak disebutnya 'Rusia' padahal menjadi pihak yang terlibat dalam konflik yang kini kian memanas itu.

Tidak diketahui makna tersirat di balik pernyataan SBY yang enggan menyebut 'Rusia' dalam pernyataannya tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x