GALAMEDIA - Pasukan Rusia terus berusaha menguasai kota penghasil energi penting di selatan Ukraina dan mendekati pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu.
Tank Rusia dan infanteri, pada hari Kamis 3 Maret 2022, memasuki Enerhodar, sebuah kota di Sungai Dnieper yang menyumbang sekitar seperempat dari pembangkit listrik Ukraina.
Walikota Dmytro Orlov, seperti dilansirkan Al Jazeera mengatakan, konvoi besar Rusia mendekati kota dan mendesak warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka.
Baca Juga: Audi, Honda, Renault, HIngga Yamaha Tarik Hampir 50.000 Kendaraan Akibat Komponen yang Rusak
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukan infanteri Rusia bergerak menuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, beberapa kilometer dari Enerhodar.
Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi mengatakan, situasinya "kritis" dan meminta pasukan militer di lapangan untuk menahan diri dari kekerasan di dekat lokasi.
"IAEA terus berkonsultasi dengan Ukraina dan lainnya dengan maksud untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada negara itu karena berusaha untuk menjaga keselamatan dan keamanan nuklir dalam keadaan sulit saat ini," kata Grossi dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Unggahan Perekrutan Sukarelawan di Senegal Dikecam, Dubes Ukraina Dipanggil
Pertempuran itu terjadi saat pembicaraan putaran kedua antara kedua pihak menghasilkan kesepakatan tentatif untuk mendirikan koridor aman di dalam Ukraina untuk mengevakuasi warga dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Analis mengatakan, upaya Moskow di selatan ditujukan untuk memutuskan koneksi Ukraina ke Laut Hitam dan Azov, memungkinkan Rusia membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut oleh Moskow pada 2014.