Sehingga diyakini minyak goreng dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang terjangkau di kalangan masyarakat.
Namun, masih kata Didid, muncul permasalahan baru yang menjadi dampak dari kenaikan harga dan kelangkaan barang, yaitu panic buying.
Sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau, membuat masyarakat membeli lebih jika mendapatkan kesempatan.
Baca Juga: Pengamat Desak BNPT Dibubarkan Jika Terus Mencurigai Dakwah: Harusnya Urus Teroris
Padahal, menilik hasil riset, kebutuhan minyak goreng per orang hanya 0,8-1 liter bulan. Ini artinya banyak rumah tangga yang menimbun minyak goreng, meski masih dugaan.
“Tapi ini baru terindikasi,” kata dia saat kunjungan kerja ke Palembang seperti dilansir melalui Antara Selasa, 8 Maret 2022. ***