Maut Akibat DBD Bayangi Warga Garut, Begini Upaya Dinas Kesehatan

- 17 Maret 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi demam berdarah.  Maut Akibat DBD Bayangi Warga Garut, Begini Upaya Dinas Kesehatan.
Ilustrasi demam berdarah. Maut Akibat DBD Bayangi Warga Garut, Begini Upaya Dinas Kesehatan. /FREEPIK/jcomp

GALAMEDIA - Maut akibat DBD atau Demam Berdarah Dengue membayangi warga Kabupaten Garut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut menyatakan, selain Covid-19, penyakit yang saat ini harus diwaspadai adalah DBD.

Tercatat, sejak awal tahun 2022, setidaknya sudah tiga orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, mengatakan, selain fokus dalam penanganan Covid-19, saat ini pihaknya juga gencar melakukan penyuluhan kepada warga terkait DBD.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sentil Kemendag Soal Polemik Minyak Goreng

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat hingga pertengahan Maret 2022 angka warga yang terkena DBD cukup banyak.

"Hingga pertengahan bulan Maret ini sudah ada 151 warga yang dilaporkan terkena DBD, dimana tiga di antaranya meninggal dunia. Di bulan Januari ada 59 kasus dengan nol kematian, Februari 59 kasus dengan 1 kematian, dan hingga pertengahan Maret ini 23 kasus dengan dua kematian," ujarnya, Kamis 17 Maret 2022.

Leli menyebutkan, kasus DBD di Kabupaten Garut sebaran paling banyak berada di wilayah perkotaan dan utara.

Melihat hal itu, terangnya, pihaknya pun menurunkan petugas langsung turun ke lapangan guna memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Baca Juga: Sopir Vanessa Angel Dituntut 7 Tahun Bui, Jaksa: Kelalaiannya Mengakibatkan Orang Lain Meninggal Dunia

Selain itu, lanjut Leli, petugas dari Dinas Kesehatan juga melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah yang kasus DBD-nya tinggi atau cukup banyak.

"Setelahnya kita menyimpulkan apakah yang diperlukan itu apakah penggunaan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk atau fogging untuk membunuh nyamuk dewasanya, atau mungkin cukup 3M (menutup, mengubur, menguras) saja," ucapnnya.

Leli menuturkan, bahwa pihaknya saat ini dalam seminggu bisa sampai tiga kali melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah wilayah yang berbeda. Hal itu, menurutnya, berdasarkan permintaan dari warga saat muncul kasus DBD di wilayahnya.

Baca Juga: 3 BUMN Dibubarkan, Erick Thohir Tak Ingin Jadi Pemimpin Zalim

Padahal, tambah Leli, bahwa fogging itu untuk membunuh nyamuk dewasa, dan sebetulnya yang harus diwaspadai itu adalah jentiknya dengan menggunakan bubuk abate atau 3M.

"Tapi masyarakat itu tetap kalau belum di fogging kurang puas dan yakin, jadi harus dilakukan fogging," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x