Unpad Panen Lobster di Pangandaran Melalui Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis KJA

- 30 Maret 2022, 13:02 WIB
Unpad Panen Lobster di Pangandaran Melalui Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis KJA.//Foto doc
Unpad Panen Lobster di Pangandaran Melalui Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis KJA.//Foto doc /

GALAMEDIA - Keramba Jaring Apung (KJA)  tidak hanya dikembangkan sebagai  budi daya, namun juga menjadi media pembelajaran serta pengembangan wisata edukasi di Pangandaran.

Demikian dikatakan Dekan FPIK Unpad, Yudi Nurul Ihsan.

"Kita fokus di lobster karena menjadi salah satu ikhtiar menyelesaikan masalah lobster di Indonesia. Karena itu, budi daya lobster menjadi suatu penelitian FPIK Unpad,” kata Yudi saat mendampingi Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti panen lobster dan kerapu di dermaga KJA FPIK Pangandaran, Minggu 27 Maret 2022.

Baca Juga: Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia Tanggapi Pengadaan Gorden 48,7 M, Tunjukkan DPR Tidak Peka

Selain budi daya, KJA Intan juga dilengkapi dengan kolam khusus untuk pelatihan menyelam (diving).

Yudi menjelaskan, kemampuan menyelam menjadi keterampilan wajib khususnya mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan.

Untuk itu, lokasi ini menjadi sarana untuk pelatihan menyelam mahasiswa.

Dalam perkembangannya, kolam latihan tersebut tidak hanya digunakan mahasiswa FPIK Unpad.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Jelang Ramadhan 2022: Mempersiapkan Rohani untuk Menyabut Bulan Suci dengan Hati Bersih

Beberapa mahasiswa kelautan dari perguruan tinggi lain pun ada yang melakukan latihan di kolam itu.

"Kita sudah punya dosen yang memiliki sertifikat diving internasional,” ujar Yudi.

Selain itu, KJA Intan juga menjadi wahana riset pengembangan instrumen kelautan.

Riset itu dimotori Dosen Departemen Kelautan Noir Primadona Purba. Bersama tim, Noir sudah mengembangkan instrumen pengukuran data karakteristik perairan secara berkala.

Baca Juga: 1.743 Knalpot Bising Dimusnahkan, Polrestabes Bandung Tidak Segan Penindakan

Noir menjelaskan, instrumen yang dikembangkan di KJA itu memiliki kemampuan untuk mengukur parameter oseanografi dan klimatologi.

Data yang diperoleh dari instrumen itu bisa menjadi data primer yang bisa diakses secara berkala melalui perangkat komputer.

Selain wahana tersebut, KJA juga tengah dikembangkan menjadi rumah makan terapung. Menurutnya, rumah makan itu akan menjadi rumah makan apung pertama di wilayah Pangandaran.

Baca Juga: Putri Charlotte Nervous Disorot Puluhan Kamera, Kate Middleton: You Can Smile

Usai memanen lobster dan kerapu, Rektor mengapresiasi pengembangan KJA oleh FPIK Unpad.

“Contoh baik ini menginspirasi kita, mudah-mudahan fakultas lain dengan cara berbeda dapat mengembangkan tridarma terintegrasi inovasi, kemitraan, dan komersialisasi. Ini menjadi model yang bisa kita laksanakan,” ujarnya seperti dimuat laman Unpad.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x