GALAMEDIA - Komunitas peternakan di Lampang, Thailand menggunakan ganja sebagai pakan ayam untuk meningkatkan kualitas telur dan daging ternak.
Presiden komunitas ternak Peth Lanna, Sirin Chaemthet, mengatakan banyak peternak memilih menggunakan mariyuana setelah induk ayam mereka diketahui terkena bronkitis burung, meski telah mendapat antibiotik.
Chaemthet mengatakan ayam-ayam itu diberi ganja untuk mengatasi penyakit tersebut. Hasilnya ayam ternak memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi dalam menangkal penyakit dan dapat bertahan dari cuaca buruk.
Baca Juga: Link Nonton Bukan Kahwin Paksa Full Episode 1-13 Sub Indo, Drama Malaysia yang Viral di Media Sosial
Setelah itu komunitas ternak di sana memutuskan tidak lagi menggunakan antibiotik dan hanya memberikan ganja pada ternak mereka.
Dilansir dari The Straits Times, pemberian makan ganja ke ayam ini dilakukan dalam eksperimen bersama Fakultas Agrikultur Universitas Chiang Mai. Informasi ini Chaemtet sampaikan pada, Sabtu, 11 Juni 2022
Chaemthet juga mengungkapkan perusahaannya saat ini menjual daging ayam dan telur dengan harga 100 baht (Rp 42 ribu) per kilo dan 6 baht (Rp2.500) secara satuan.
Baca Juga: Dilaporkan Lakukan Penganiayaan, Iko Uwais Akhirnya Buka Suara
Selain itu, Chaemthet menuturkan nasi ayam yang dibuat dari ayam pemakan ganja mendapatkan respons baik. Perusahaannya juga berencana menjual ayam bakar di masa depan.
Menurut Chaemthet produk ayam tersebut memenuhi keinginan konsumen akan makanan sehat dan organik.
Tak hanya itu, Presiden Dewan Peternakan Nasional Prapat Panyachatrak menilai menjadikan ganja sebagai pakan ayam lebih mampu menjaga keamanan pangan konsumen.***