43 Jembatan di Garut Rusak Akibat Diterjang Banjir Bandang, Pemprov Jabar Bantu Perbaikan

- 21 Juli 2022, 20:54 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, didampingi Wabup Garut, Helmi Budiman, naik perahu karet di Sungai Cimanuk kawasan Desa Sukaseng, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis 21 Juli 2022.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, didampingi Wabup Garut, Helmi Budiman, naik perahu karet di Sungai Cimanuk kawasan Desa Sukaseng, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis 21 Juli 2022. /Agus Somantri/Galamedianews/

GALAMEDIANEWS- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, ada 43 jembatan di Kabupaten Garut yang rusak akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Jumat 15 Juli 2022 malam lalu.

Proses perbaikannya membutuhkan waktu antara tiga hingga empat bulan ke depan.  

"Ini adalah salah satu titik dari 43 titik yang jembatannya hancur," ujar Emil, sapaan akrabnya saat meninjau salah satu lokasi jembatan yang hancur akibat banjir di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis 21 Juli 2022.

Baca Juga: Dua Anak Perempuan Tenggelam di Situ Ciburuy, Satu Meninggal dan Satu Kritis

Menurut Emil, untuk jembatan yang berada di Kecamatan Banyuresmi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan memberikan bantuan berupa pembangunan jembatan sementara agar bisa dilewati warga dan siswa dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Dalam empat hari akan selesai jembatan sementara. Menunggu empat hari, sudah saya tugaskan Forkopimda, relawan untuk menyeberangkan anak-anak naik perahu (karet) seperti yang saya lakukan barusan," ucapnya.

Emil menyebutkan, setelah jembatan sementara selesai dibangun, kemudian akan dibangun jembatan permanen.

Baca Juga: TERUNGKAP! Sule Kerap Marah kepada Andre Taulany, Netizen: Anak Sama Bapak Sifatnya Sama-sama Ngeselin!

Ia menuturkan, jembatan permanen yang akan dibangun di Banyuresmi ini akan dinaikan ketinggiannya, karena hasil kajian ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan minimal 2 meter. Pembuatan jembatan permanen itu, terangnya, setidaknya dibutuhkan waktu tiga hingga empat bulan.

Emil menuturkan, jembatan permanen yang akan dibangun di Banyuresmi ini akan dinaikan ketinggiannya, karena hasil kajian ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan minimal 2 meter.  

Selain bantuan untuk pembangunan jembatan sementara dan permanen di Banyuresmi, lanjut Emil, pihaknya juga akan membantu pembangunan 42 jembatan lainnya.

Baca Juga: Penangkapan Nikita Mirzani Bikin Putrinya Nangis Histeris, Polda Banten Klaim Tak Ada Kekerasan

Saat ini untuk pembangunannya tengah dipikirkan bersama Bupati dan Wakil Bupati Garut agar pengerjaannya dilakukan serempak.

'Kalau satu-satu takut lama, kasihan. Tapi nanti pendanaan, mayoritas akan dibantu dari dana provinsi, Insya Allah jangan khawatir," katanya.

Pemanasan Global
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga mengatakan bahwa bencana yang terjadi di Kabupaten Garut adalah contoh dari pemanasan global yang berdampak pada cuaca yang tidak menentu. Oleh karena itu ia meminta agar seluruh warganya untuk selalu waspada.

Baca Juga: Tinjau Banjir Garut, Golkar Jabar Dorong Optimalisasi Program Lumbung Sosial di Daerah Rawan Bencana

"Titip, tetap waspada. Ini adalah contoh pemanasan global yang berdampak pada cuaca yang tidak menentu. Kan harusnya ini musim kemarau, tiba-tiba hujan. Jadi banyak prediksi-prediksi yang meleset dari cuaca, iklim global, kombinasi dengan lahan kritis dan lain-lain,"  ucapnya.

Menurut Emil, pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi terjadinya bencana akibat persoalan lahan kritis. Ia menyebutkan, dalam kurun waktu tiga tahun setidaknya pihaknya sudah melakukan penanaman lebih dari 56 uta pohon.

Pihaknya, tambah Emil, berkomitmen untuk mengatasi persoalan lahan kritis agar kemudian tidak menjadi penyebab bencana.

Baca Juga: Nikita Mirzani Diciduk Polisi saat Berada di Senayan City, Putrinya Menangis Histeris

"Jadi kalau ditanya apa yang sudah dilakukan, selama 3 tahun 56 juta pohon sudah ditanam, kemudian penanaman mangrove khususnya, di pantai utara Jawa barat sudah dilakukan," ujarnya.

Emil menuturkan, langkah penanaman yang dilakukan pihaknya tersebut bukan tanpa alasan. Karena sudah ada ratusan hektare lahan di Jawa Barat hilang, sehingga langkah penanaman hingga edukasi kepada masyarakat menjadi hal yang penting dilakukan.

Emil pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menghijaukan daerah yang terlihat kering atau minim tanaman pohon dengan cara segera melakukan penanaman pohon.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x