Sedekah Jadi Solusi Kehidupan Masyarakat Lewat ACT FEST 2020

- 26 Juni 2020, 13:46 WIB
ACT FEST 2020, Kamis 25 Juni 2020 lalu.
ACT FEST 2020, Kamis 25 Juni 2020 lalu. /istimewa/



GALAMEDIA – Jumlah penduduk miskin Indonesia diprediksi bakal meningkat. Hal ini merupakan dampak pandemi Covid-19.

Menurut riset SMERU, jumlah masyarakat prasejahtera di Indonesia akan mencapai 1,3 juta di akhir 2020 dengan prediksi terparah adalah 8,5 juta jiwa. Artinya, kemiskinan yang terjadi akan meningkat menjadi 9,7% dengan rentang maksimal terparah adalah 12,4 persen.

Hal ini juga menjadi landasan utama lahirnya gerakan sedekah melalui platform indonesiadermawan.id dalam ACT FEST 2020, Kamis 25 Juni 2020 lalu.

Baca Juga: Meski Pandemi, Pos Indonesia Tetap Melayani dan Tunaikan Amanah

Dengan kondisi pandemi di berbagai negara, ekonomi pun memasuki resesi hingga jutaan orang akan menjadi miskin, tak terkecuali Indonesia.

Indonesia Dermawan, sebuah gerakan yang diinisiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk menjadikan kedermawanan dan sedekah sebagai sebuah kebiasaan dan bagian dari kehidupan masyarakat.

“Tambahkan Sedekah, Tumbuhkan Berkah” menjadi tema utama yang dimasifkan untuk menempatkan secara kontekstual sedekah dalam aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Catat, Besok Sabtu 27 Juni Kebun Binatang Bandung Akan Dibuka

Ketua Dewan Pembina ACT , Ahyudin menyatakan, “tambahkan sedekah dalam kehidupan kita, kapan pun, dimana pun, semudah atau sesulit apa pun, serta berapa pun kemampuan terbaik yang dimiliki.”

“Insyaallah sedekah dapat menjadi way out atau solusi permasalahan sehari-hari. Sehingga, menjadi kebiasaan yang terfasilitasi melalui program-program filantropi yang menggugah dan pengalaman transaksi penuh kebaruan,” imbuhnya.

Menurutnya, upaya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin merupakan hal penting yang dapat menjadi solusi permasalahan kemiskinan di Indonesia.

Baca Juga: Temukan Batu Permata Langka, Ayah 30 Anak Ini Mendadak Jadi Miliarder

Islam sebagai agama yang menyeluruh, memiliki instrumen khusus yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam bidang ekonomi sehingga dapat berfungsi untuk mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat.

Instrumen tersebut adalah zakat, infak, dan sedekah. Kondisi tatanan normal baru saat ini menjadi stimulan untuk kembali ke jalan-jalan kebaikan sedekah.

“Sebesar apa yang sudah kita pahami dan lakukan? Kita harus mengetahui bahwa sedekah adalah persoalan peradaban. Dalam momentum muhasabah ini mari kita niatkan untuk selalu bersedekah,” katanya.

Baca Juga: Harga Emas Batangan di Pegadaian Turun Mulai Rp 4.000 per Gram

“Persoalan apa pun, jalan keluarnya adalah sedekah. Kami percaya, kata-kata tidak ada artinya tanpa kerja nyata. Maka dari itu kami akan bersungguh-sungguh untuk selalu menghasilkan karya-karya nyata yang semuanya distimulasi oleh energi sedekah,” tambah Ahyudin.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x