Pegiat Pendidikan Minta Alamat Siswa Dimunculkan di Laman PPDB

- 28 Juni 2020, 20:11 WIB
Ilustrasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ilustrasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). /dok/

GALAMEDIA - Untuk mengantisipasi kecurangan dalam jalur zonasi, pegiat pendidikan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat untuk menampilkan alamat dalam data base calon peserta didik di laman penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Dengan begitu, masyarakat akan kesulitan untuk mengkritisi dan memantau calon peserta didik di satu sekolah.

Salah seorang pegiat pendidikan, Dan Satriana mengatakan, ia menerima pengaduan dari masyarakat karena ada alamat yang sangat dekat dengan satu sekolah. Tapi hal tersebut tidak mungkin, karena di sekitar sekolah tersebut bukan permukiman.

Baca Juga: Untuk Memberikan Kenyamanan, Gedung Puskesmas di Cimahi Akan Ditambah

“Atas dasar pengaduan tersebut, kami melakukan penelusran. Ternyata memang ditemukan jarak domisili di bawah jarak 150 meter di semua jenjang. Bahkan ada yang jarak rumahnya dengan sekolah yang dituju hanya 41,90 meter di satu SMPN Kota Bandung. Namun kami sulit untuk mengklafikasi kesesuaian koordinat itu karena alamat pendaftar tidak diumumkan,” ungkap Dan kepada galamedianews, Ahad 28 Juni 2020.

Dikatakan, pihaknya lebih mudah menelusuri jarak pendaftar pada sistem PPDB Kota Bandung karena sistemnya memungkinkan masyarakat dapat  memeringkatkan pendaftar berdasarkan komponen pendaftaran. Termasuk  melihat pendaftar dari jarak domisili paling dekat sampai jauh.

Hal itu, katanya, berbeda dengan sistem PPDB SMA/SMKK di Jawa Barat yang hanya mengumumkan pendaftar berdasarkan urutan pendaftaran tanpa bisa diperingkatkan. Ini menyulitkan pendaftar dan pengawasan untuk melihat peringkat pendaftar secara real time.

Baca Juga: Sambil Mabuk, Dua Pemuda Aniaya Pengendara Motor hingga Babak Belur

Menurutnya, dalam jalur zonasi tahun lalu ditemukan kasus yang memaniulasi zonasi. Hal ini dapat terkoreksi karena dalam laman PPDB alamat pendaftar tercantum.

“Sehingga ketahuan ketika ada kejanggalan. Kalau sekarang kan tidak. Makanya aneh, ketika tahun ini alamat tidak dimunculkan. Harusnya berkaca dari kasus tahun lalu. Kalau begini kan aneh. Tahun kemarin saja bisa dimanipulasi,” tegasnya.

Ia berpendapat, dimunculkannya alamat calon peserta didik dalam jalur zonasi sangat penting. Pertama untuk alat seleksi, kedua untuk transparansi. “Sistem yang dianut Disdik Jabar dalam PPDB ini kan transparani, tapi kenyatannya tidak transparan ‘kan jadi tanda tanya besar,” jelas Dan.

Baca Juga: Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Minta Para Kepala Desa Berinovasi

Sementara itu, Sekretaris II Panitia PPDB Jabar, Edy Purwanto membenarkan alamat calon peserta didik tidak dimunculkan dalam laman PPDB. Karena berdasarkan pengalaman pada PPDB tahun lalu, dengan memunculkan alamat itu diprotes masyarakat.

“Alamat kan masuk ke ranah privasi. Tahun lalu banyak yang protes, makanya tahun ini tidak dimunculkan,” ungkap Edy saat dihubungi, Ahad sore.

Untuk meminimalisasi adanya kekhawatiran diselewengkan, pihaknya sudah menyosialisasikan kepada panitia PPDB di sekolah untuk hati-hati dalam memverifikasi titik koordinat.

“Sebenarnya, kalau ada yang ‘aneh’ alamatnya pasti bisa ketahuan. Makanya kita sudah wanti-wanti sekolah untuk teliti. InsyaAllah saat ini masyarakat semakin kritis, mudah-mudahan tidak ada lagi penyimpangan dalam jalur zonasi ini,” jelasnya.

Baca Juga: Dua Organisasi Pemuda Bentrok di Kiaracondong Minggu Dini Hari Tadi

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x