Dokter Kewalahan Tangani Wabah Corona, Para Dukun Pun Bertindak Sebagai UGD Dadakan

- 2 Juli 2020, 21:42 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/pixabay

GALAMEDIA -  Keterbasan jumlah tenaga medis menyebabkan pemerintah India kewalahan dalam menangani pasien positif Covid-19 (virus corona). Sehubungan hal itu, pemerintah India terpaksa merangkul para dukun untuk menyediakan layanan kesehatan.

Telerbih, keberadaan dukun ini bisa menjangkau warga India yang berada di pedalaman atau tak tersentuh tenaga medis.

Mengutip BBC pada Kamis (2/7/2020), salah satu dukun di Benggala Barat, Mohammed Nizamuddin, lebih dipercaya oleh warga untuk mengobati penyakit mereka ketimbang berkonsultasi dengan dokter berlisensi.

Baca Juga: Masuki Tahap Uji Klinis, Kemenristek Sebut Produksi Massal Vaksin Corona Butuh Rp 26,4 Triliun

Sebenarnya, penyedia layanan kesehatan informal ini terampil mengobati warga, meski tak pernah sekolah kedokteran.

Kendati begitu, mereka tak bekerja asal-asalan. Biasanya para dukun ini pernah bekerja selama 10 tahun atau lebih bersama dokter berkualitas sebelum pulang ke desa dan membuka kliniknya sendiri.

Bukannya dimusuhi, pemerintah mulai merangkul dukun-dukun ini dan memanfaatkan kepopulerannya untuk memberi pengarahan pada masyarakat. Sebab, kepercayaan masyarakat desa pada orang-orang seperti Nizamuddin lebih tinggi daripada dengan dokter yang memiliki ijazah dari universitas terkemuka.

Baca Juga: Badut-Badut Kota Cimahi Galau, Tiga Bulan Tanpa Penghasilan

Penyedia layanan kesehatan informal ini biasanya membekali diri dengan pil, suntikan dasar, nebuliser, kain kasa dan perban. Klinik sederhana yang mereka buat bisa berfungsi sebagai unit gawat darurat (UGD) dadakan.

Selain membuat tusukan dan menjahit luka, dokter yang bukan tenaga kesehatan formal ini juga menyediakan perawatan medis dan merujuk pasien. Mereka beroperasi seperti non-physician clinicians di Afrika.

Beberapa negara bagian seperti Benggala Barat telah mengambil langkah untuk melatih ribuan penyedia kesehatan informal semacam itu. Sejak pandemi, tugas para dokter tanpa lisensi ini bertambah dengan mendata pasien yang menunjukkan gejala Covid-19.

Baca Juga: Hari Ini Berulang Tahun, Kim Go-eun Singkirkan 300 Artis Saingan Demi Adegan Ranjang

Para dukun ini ditugaskan untuk memasukkan data detail pada aplikasi pengawasan Covid-19 di ponselnya. Lalu, informasi ini diteruskan ke pejabat kesehatan di ibu kota Kolkata, sekitar 200 km dari Benggala Barat.

India adalah negara yang telah menghabiskan 1,28 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) untuk kesehatan masyarakat, salah satu yang terendah di dunia. Hal ini juga yang jadi alasan mengapa penyedia jasa kesehatan informal berkembang di India. Selain itu, terlalu sedikit dokter berlisensi yang mau bekerja di desa.

Menurut penelitian profesor ekonomi di Universitas Georgetown, Jishnu Das, 68 persen dari semua penyedia layanan kesehatan informal di desa adalah tenaga kesehatan tanpa kualifikasi. Akan tetapi, peran kunci yang mereka mainkan sangat diakui.

Sejak pandemi virus Corona, penyedia layanan kesehatan informal memainkan peran penting dalam pengawasan masyarakat, melaporkan demam dan kasus influenza, dan bahkan membawa orang ke pusat pengujian.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x