Merugi Rp 102 Triliun dan Telan Banyak Korban Jiwa Akibat Banjir, China Terpaksa Ledakkan Bendungan

- 19 Juli 2020, 19:40 WIB
Otoritas China terpaksa meledakkan bendungan akibat meluasnya banjir.
Otoritas China terpaksa meledakkan bendungan akibat meluasnya banjir. /

GALAMEDIA - Hari ini, Ahad (19/7/2020), aparat berwenang China meledakkan bendungan di Sungai Chuhe untuk melepaskan air akibat kian meluasnya banjir hingga merengut banyak korban jiwa.

Dilaporkan stasiun televisi CCTV, bendungan di Sungai Chuhe di provinsi Anhui dihancurkan dengan bahan peledak pada Ahad pagi hingga ketinggian air turun 70 cm (lebih dari 2 kaki). Luapan air ini disebabkan terjadinya hujan lebat di pertengahan tahun ini.

Langkah ekstrim seperti itu pernah dilakukan pada tahun 1998 ketika lebih dari 2.000 orang meninggal dan hampir 3 juta rumah hancur.

Baca Juga: Pentagon: Diberi Upah Rp 15 Juta/Bulan, Ribuan Tentara Bayaran Rusia Serang Pasukan Turki di Libya

Pekan lalu, Bendungan Tiga Ngarai raksasa di Yangtze membuka tiga pintu air saat permukaan air naik lebih dari 15 meter (50 kaki). Puncak banjir diperkirakan bakal kembali melanda Selasa depan.

Di tempat lain, tentara dan pekerja telah menguji kekuatan tanggul dan menopang mereka dengan karung pasir dan batu. Pada Sabtu (18/7/2020), petugas pemadam kebakaran dan yang lainnya selesai mengisi celah sepanjang 188 meter (620 kaki) di Danau Poyang, danau air tawar terbesar di China, yang telah menyebabkan banjir meluas di 15 desa dan ladang pertanian di provinsi Jiangxi. Lebih dari 14.000 warga diungsikan.

Banjir musiman menghantam sebagian besar wilayah Cina setiap tahun, terutama di wilayah tengah dan selatannya. Namun  musim panas tahun ini sangat parah. Lebih dari 150 orang tewas atau hilang karena banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat.

Baca Juga: Pertama di Dunia, AMD Luncurkan Prosesor Tercanggih

Sekitar 1,8 juta orang telah dievakuasi dan kerugian langsung akibat banjir diperkirakan lebih dari 49 miliar yuan (sekitar Rp 102,92 triliun), menurut Kementerian Manajemen Darurat.

Kota-kota besar telah terhindar sejauh ini, tetapi kekhawatiran telah meningkat atas Wuhan dan kota-kota metropolitan hilir lainnya yang merupakan rumah bagi puluhan juta orang.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x