Lakukan Uji Klinis III, Ribuan Warga Bandung Bakal Disuntik Vaksin Virus Corona asal China

- 20 Juli 2020, 15:52 WIB
Ilustrasi vaksin corona atau Covid-19. (pixabay)
Ilustrasi vaksin corona atau Covid-19. (pixabay) /Ardi Soedirjo/

GALAMEDIA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menyatakan vaksin Covid-19 (virus corona) yang diproduksi oleh perusahaan asal China, Sinovac Biotech Ltd, telah sampai di Indonesia pada Ahad (19/7/2020).

Vaksin asal China ini akan memasuki uji klinis tahap III, dimana vaksin akan diuji coba kepada orang dalam jumlah besar. Uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac ini dilakukan di sejumlah negara yang menjalin kerja sama.

Selain Indonesia, vaksin juga akan diuji klinis di Turki, Brasil, Bangladesh, hingga Chili.

Di Indonesia, PT Bio Farma akan menggandeng Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempersiapkan tahap uji klinis fase III ini. Nantinya, Fakultas Kedokteran Unpad akan menjadi pihak yang melangsungkan tahapan uji klinis di Indonesia dan Biofarma menjadi sponsor.

Baca Juga: Anji Sebut Covid Tak Mengerikan, Deddy Corbuzier: Tar Loe Di Bilang Begoo Loh...

Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir menjelaskan Sinovac mengirimkan vaksin untuk uji klinis ke 1.620 orang di Indonesia.

"Subjek untuk uji klinis III ada sekitar 1.620 orang. Nantinya, uji klinis ini bakal dilakukan di Bandung," tutur Honesti, Senin (20/7/2020).

Sehubungan hal itu, lanjut Honesti, pihaknya akan membutuhkan relawan dalam tahap uji klinis tahap III ini. "Metoda rekrutasi sudah disepakati dalam protokol etik yang disusun bersama," jelas Honesti.

Baca Juga: Kota di India Jadi Area Pertempuran Dampak Pemerkosaan dan Pembunuhan Gadis Berusia 15 Tahun

Vaksin terhadap 1.620 orang relawan tersebut ditarget dilakukan pada Juli-Agustus. Adapun lokasi vaksinasi direncanakan tersebar di enam lokasi, yakni Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad di Bandung, dan empat puskesmas di Kota Bandung.

Setelah disuntikkan, vaksin ini disebut akan membangun kekebalan terhadap Covid-19 dalam 28 hari.

Menurut Ketua Tim Riset Uji Klinis, Kusnandi Rusmil, setiap relawan nantinya akan divaksin sebanyak dua kali secara bertahap. Adapun relawan dipilih secara ketat dengan sejumlah syarat kesehatan.

Baca Juga: Kian Menegang dengan China, Angkatan Udara Jepang Tambah Jet Tempur di Senkaku Usir Pesawat J-11

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, keberadaan vaksin asal China itu tidak melalui Pemprov Jabar. Artinya, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan langsung berkoordinasi dengan FK Unpad maupun Bio Farma.

Menurut Berli, berdasarkan pernyataan para ahli vaksin Covid-19 kemungkinan baru bisa ditemukan pada 2021. Vaksin ini didapat setelah melalui serangkaian uji klinis.

"Uji klinis itu memang lama bisa enam sampai tujuh bulan," ujarnya.

Baca Juga: Polo Srimulat Dirawat di ICU Dengan Tangan Terikat, Berontak Ingin Cabut Selang Ventilator

Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu, Santo Darmosumarto menjelaskan bahwa kerja sama antara Sinovac dengan Bio Farma masuk ke dalam kerja sama antar perusahaan atau business to business.

"Kemlu tentunya memberikan dukungan koordinasi, komunikasi dan fasilitasi," ungkap Santo.

Ia menjelaskan proses pengembangan kerja sama sudah dilakukan sejak lama oleh Bio Farma dengan instansi pemerintahan terkait. Santo juga mengatakan salah satu alasan Indonesia mau bermitra dengan Sinovac karena vaksin yang dikembangan termasuk yang "advanced" dari pengembangan vaksin.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x