G20 Gagal Mencapai Konsensus Mengenai Perang Rusia-Ukraina

- 25 Februari 2023, 22:07 WIB
Prajurit Ukraina menembakkan artileri ke posisi Rusia, di garis depan di wilayah Mykolaiv, pada 2 November 2022.
Prajurit Ukraina menembakkan artileri ke posisi Rusia, di garis depan di wilayah Mykolaiv, pada 2 November 2022. /Reuters/Valentyn Ogirenko./


GALAMEDIANEWS - Para menteri keuangan anggota G20 telah gagal mencapai konsensus mengenai perang di Ukraina dan kemungkinan besar akan mengakhiri pertemuan mereka di India pada hari Sabtu, 25 Februari 2023 tanpa komunike bersama.

AS dan kelompok sekutunya G7 bersikeras pada sebuah komunike yang secara eksplisit mengutuk Rusia atas invasinya terhadap tetangganya, yang ditentang oleh delegasi Rusia dan Cina.

Rusia, anggota G20, menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi militer khusus', meskipun Rusia menghindari menyebutnya sebagai invasi atau perang.

Negara tuan rumah, India, juga mendesak pertemuan tersebut untuk tidak menggunakan kata 'perang' dalam komunike apapun, kata para pejabat G20. telah meningkat secara signifikan.

Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire mengatakan tidak akan ada kemunduran dari pernyataan bersama yang telah disepakati pada pertemuan G20 di Bali, Indonesia, bulan November lalu. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa 'sebagian besar anggota mengutuk perang di Ukraina', namun mengakui bahwa beberapa negara melihat konflik tersebut dengan cara yang berbeda.

Baca Juga: 8 DOSA Suami terhadap Istri, Menimbulkan Murka Allah SWT, Nomor 5 Tidak Bantu Pekerjaan Rumah Tangga

"Entah kita memiliki bahasa yang sama atau kita tidak akan menandatangani pernyataan akhir," kata Lemaire kepada para wartawan pada hari Jumat.

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan di sela-sela pertemuan hari Jumat bahwa G20 seharusnya tidak mundur dari kritik sebelumnya terhadap Rusia.

"Ini adalah perang yang dimulai oleh Presiden Putin," katanya.

Kebuntuan seperti ini semakin sering terjadi di G20, yang dibentuk lebih dari dua dekade lalu sebagai respon terhadap krisis ekonomi di masa lalu, namun baru-baru ini terhambat oleh perbedaan antara negara-negara Barat dan negara-negara lain, termasuk China dan Rusia.

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x