Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, pasar bisa segera beralih pandangan bila isu di atas juga dianggap mengganggu pemulihan ekonomi global yang bisa menyebabkan harga aset berisiko tertekan turun termasuk rupiah.
Baca Juga: Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa, Yodi Prabowo Sempat Kayak Orang Ketakutan
Pada Kamis (23/7) lalu rupiah ditutup menguat 70 poin atau 0,48 persen menjadi Rp14.580 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.650 per dolar AS.