Pasca Rencana Australia Memesan Kapal Selam Nuklir Virginia, Bagaimana Dampaknya Pada Kawasan ASEAN?

- 12 Maret 2023, 20:35 WIB
Pasca Rencana Australia Memesan Kapal Selam Nuklir Virginia, Bagaimana Dampaknya Pada Kawasan ASEAN?
Pasca Rencana Australia Memesan Kapal Selam Nuklir Virginia, Bagaimana Dampaknya Pada Kawasan ASEAN? /Airspace Review/

GALAMEDIANEWS - Setelah tersiar kabar tentang pembelian lima kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia dari Amerika Serikat pada tahun 2030-an yang merupakan hasil perjanjian kerja sama antar Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau yang biasa dikenal dengan Pakta Pertahanan AUKUS (Australia - United Kingdom – United States).

Sejak awal ide AUKUS digulirkan dan kemudian disahkan pada 16 September 2022, keberadaan pakta keamanan yang melibatkan 3 negara atau trilateral ini telah menimbulkan keresahan di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya. Dan kini, rencana pembelian kapal selam bertenaga nuklir Australia yang didukung Inggris dan Amerika Serikat semakin menunjukkan kekhawatiran semakin meningkat.

Pakta keamanan ini selain untuk berbagi pengetahuan tentang pertahanan tingkat lanjut, juga memfasilitasi militer Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir. Munculnya AUKUS telah menimbulkan berbagai reaksi, termasuk Perancis yang menentang kemitraan ini karena berdampak pada kemitraan mereka dengan Australia. Negara-negara ASEAN sendiri memiliki pandangan yang berbeda tentang keberadaan AUKUS.

Baca Juga: Puan Maharani Terpilih Menjadi Ketua Parlemen MIKTA

Indonesia dan Malaysia mengkhawatirkan rencana Australia dalam pembelian kapal selam nuklir Virginia itu dapat menimbulkan ketidakstabilan di kawasan. Sementara Singapura, Vietnam, dan Filipina menyatakan netral. AUKUS bahkan dipandang sebagai langkah menuju keseimbangan strategis dalam kompetisi geostrategi regional.

AUKUS dikhawatirkan akan membawa ASEAN ke dalam dilema keamanan di mana pengadaan kapal selam nuklir Australia akan membawa babak baru dalam perlombaan senjata di kawasan. Sementara ASEAN mengadopsi prinsip keseimbangan kekuatan dalam memastikan keamanan regional.

Baca Juga: Kapan Hiatus One Piece Berakhir? Simak Jadwal Tayang Episode 1054 dan Bocorannya

Indonesia berpandangan, perlombaan senjata dan peningkatan proyeksi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik harus dihindari karena akan menimbulkan ketegangan yang berdampak luas. Indonesia tidak menginginkan peningkatan perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan yang akan mengancam keamanan dan stabilitas, seperti dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Sidang Umum PBB ke-76 di New York tahun lalu.

Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia untuk terus memenuhi semua kewajiban non-proliferasi nuklirnya dan menyerukan kepada Australia untuk mempertahankan komitmennya terhadap perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan, kata Retno.

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Airspace Review


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x