Network
GALAMEDIA - Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya mengatakan pandemi Covid-19, tidak hanya mempengaruhi kesehatan tapi juga ekonomi masyarakat.
Menurutnya kondisi perekonomian warga, mulai terganggu dengan adanya beberapa langkah ketat Pemkot Bandung, dalam pencegahan penyebaran Covid 19.
Baca Juga: Malam Ini Djoko Tjandra Dieksekusi ke Kejaksaan Agung
"Kita melihat penerapan kebijakan PSBB hingga AKB mempengaruhi sistem perekonomian warga kota Bandung. Terlebih kenaikan harga barang yang disertai penghasilan yang menurun, menjadi kondisi fatal untuk daya beli masyarakat," ungkap Edwin di Gedung DPRD Kota Bandung, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Jumat 31 Juli 2020.
Politis Golkar ini mencontohkan penutupan tempat hiburan dalam penerapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru). Kebijakan tersebut membuat laju perekonomian para penggiat hiburan menjadi terpuruk.
Baca Juga: Si jago Merah Hanguskan Rumah Permanen di Cigalumpit Lembangan
Dikatakannya dengan waktu penutupan yang panjang, bahkan hingga berbulan-bulan membuat laju perekonomian semakin berat. Karena tingkat kesejahteraan pelaku dan pekerja bisnis hiburan yang semakin hari semakin melemah.
"Kondisi ini, ikut mempengaruhi beberapa indikator penopang ekonomi kota secara menyeluruh. Dengan pendapatan bulanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang menurun menyebabkan harga biaya hidup semakin sulit. Hal ini, jika terus dibiarkan akan menimbulkan gejolak, yang akhirnya memicu keresahan sosial," paparnya.
Baca Juga: Meski Batal Berlangsung di Argentina, Malaysia dan Thailand, Jumlah Seri di MotoGP 2020 Bertambah
Edwin menuturkan bahwa Pemkot Bandung, sebenarnya menyadari dan sepemahaman terkait diizinkanya kembali operasional bisnis hiburan. Sebab, sejauh ini tidak mengubah kurva dampak penyebaran Covid-19 menjadi lebih landai atau menimbulkan klaster baru.
"Jadi opsi yang muncul untuk menanggulangi Covid-19, di bisnis hiburan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dinilai perlu dilakukan. Mengingat bahwa vaksin untuk virus corona belum ditemukan," terangnya.
Baca Juga: Meski Batal Berlangsung di Argentina, Malaysia dan Thailand, Jumlah Seri di MotoGP 2020 Bertambah
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Uung Tanuwidjaja menerangkan berdasarkan data dari hasil studi banding ke beberapa daerah, dibutuhkan standar penerapan protokol kesehatan yang seragam ketika tempat hiburan kembali diizinkan untuk beroperasi.
Ia menilai populasi penggiat bisnis hiburan di Kota Bandung, jumlahnya cukup besar. Diakuinya resiko terhadap kesehatan cukup tinggi, namun secara ekonomi akan berpengaruh pada tingkat produktifitas serta biaya perawatan akibat banyaknya yang terdampak.
Baca Juga: Arsenal vs Chelsea: Pengulangan Laga Final FA Cup Musim 2001-2002
"Kita tidak menginginkan kondisi ini bertahan lama dan semakin parah ke depannya. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan secara serius dan kebijakan yang tegas dan tepat sasaran dalam menyelesaikan masalah bisnis ini," ucapnya.
Uung menjelaskan saat ini, masyarakat sedang berada dalam kondisi yang tidak mudah. Akan tetapi, diharapkan tetap berpikir positif dan optimis sebagai upaya mengatasi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Supaya Gas Bisa Dipakai Berbulan-bulan, Ini Tips dari Restoran Memasak dengan Kompor Gas
"Mungkin dengan adanya wabah ini mendudukkan kita pada posisi yang tidak nyaman, namun dalam setiap penanganan wabah selalu ada peluang yang mengikutinya," tambahnya.
