Agustusan di Tengah Pandemi, Pedagang Bendera: Sehari Cuma 2-3 Lembar yang Terjual

- 4 Agustus 2020, 15:31 WIB
Penjual bendera di Cimahi. (Pikiran-Rakyat.com/Ririn NF)
Penjual bendera di Cimahi. (Pikiran-Rakyat.com/Ririn NF) /Pikiran-Rakyat.com/Ririn NF/

GALAMEDIA - Jelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun 2020, sejumlah pedagang bendera mulai bermunculan di Kota Cimahi. Meski kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung, mereka tetap menjajakan berbagai jenis bendera.

Kemunculan pedagang bendera di antaranya terlihat di ruas Jalan Jend. Amir Mahmud, Raden Demang Hardjakusumah, Gandawijaya, hingga Dra. Djulaeha Karmita. Para pedagang memasang bendera dagangannya di trotoar jalan.

Iyus (45) asal Kadungora Kab. Garut sengaja datang ke Kota Cimahi untuk berjualan bendera.

Baca Juga: Dokumen Kurang Lengkap, Wander Luiz Batal Terbang ke Bandung dan Harus Menunggu Satu Minggu Lagi

"Sudah sejak 1996 saya jualan di Cimahi, jadi enggak pernah pindah-pindah tempat. Sudah nyaman disini," ujarnya ditemui di Jalan Dra. Djulaeha Karmita.

Iyus mengaku tinggal mengontrak di Cimahi sejak 1 Agustus 2020. "Memang tiap tahun begitu, jualan sejak tanggal 1-16 Agustus ngontrak, setelah itu balik ke Garut," katanya seperti ditulis wartawan PR, Ririn NF.

Di tengah pandemi covid, Iyus mengaku hanya membawa modal bendera tak banyak. Pun tak ada kenaikan harga jual, bendera merah putih maupun umbul-umbul berkisar Rp 25.000-30.000/lembar, untuk bendera background dengan panjang 10 meter kisaran harga Rp 250.000

Baca Juga: Ngambek ke Para Dokter, Duterte Ancam Bunuh Pasien Positif Corona

"Harga enggak naik dari tahun lalu. Paling bawa modal Rp 20 juta, dibagi di dua tempat. Biasanya diatas Rp 50 juta," ungkap dia.

Dengan kondisi sekarang, Iyus merasakan penjualan bendera sangat menurun drastis. "Parah sekali dampak corona ini. Paling sehari 2-3 lembar yang laku, sebelumnya bisa lebih dari 10 lembar tiap hari," ucapnya.

Pria yang sehari-harinya bekerja di proyek tersebut mengatakan, para pembeli saat ini lebih banyak yang hanya melihat-lihat dan menanyakan harga.

Baca Juga: Memprihatinkan, Korban PHK di Kabupaten Bandung Kini Banyak yang Sudah Tidak Mampu Beli Sembako

"Lihat-lihat dulu sambil tanya harga. Ada juga yang lihat penjualnya, apakah pakai masker atau enggak. Saya meskipun pengap tetap pakai masker dan jaga jarak sama pembeli biar tidak ada penularan," imbuhnya.

Meski demikian, dia tetap optimis masih bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan bendera meski di tengah pandemi corona.

"Memang omzet penjualan bendera ini menurun drastis. Tapi, ya optimis masih ada yang butuh bendera untuk Agustusan merayakan HUT RI," tuturnya.

Baca Juga: Kemarau, Warga di Kabupaten Bandung Mulai Kesulitan Air Bersih

Warga Cipageran, Ahmad (30) mengatakan, dirinya tetap membeli bendera merah putih. "Memang kondisi lagi covid-19, keuangan tidak menentu. Tapi harga bendera masih terjangkau lah, beli yang ikutan standar saja," ujarnya.

Menurut Ahmad, bendera merah putih tetap butuh untuk dipasang sebagai kewajiban warga Indonesia merayakan HUT RI.

"Minimal pasang bendera merah putih yang bisa dilakukan saat ini sebagai wujud penghormatan ke pahlawan," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x