SMA/SMK di Cianjur Gelar KBM Tatap Muka di Bulan Agustus, Masker dan Face Shield Disediakan Sekolah

- 5 Agustus 2020, 04:10 WIB
Sekolah Menengah Atas (SMA) 4. Sekolah pertama di Kota Sukabumi yang akan mulai memberlakukan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) secara tatap muka: Kota Sukabumi statusnya masuk dalam zona hijau, dan saat ini 39 SMA dan SMK telah meminta izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Sekolah Menengah Atas (SMA) 4. Sekolah pertama di Kota Sukabumi yang akan mulai memberlakukan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) secara tatap muka: Kota Sukabumi statusnya masuk dalam zona hijau, dan saat ini 39 SMA dan SMK telah meminta izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka. /Pikiran-Rakyat.com/Ahmad Rayadie

GALAMEDIA - Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah IV Jawa Barat menargetkan 120 SM/SMK sederajat di wilayah Cianjur akan menggelar kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pertengahan Agustus 2020.

Namun rencana tatap muka tetap dengan memagang prinsip protokol kesehatan ketat serta sejumlah tahapan dan persiapan yang harus terpenuhi.

"Tahapan dan persiapan akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah IV Jabar, Ester Miory di Cianjur, Selasa, 4 Agustus 2020.

Baca Juga: 10 Orang Dilaporkan Tewas dalam Ledakan di Pusat Kota Beirut Lebanon

"Ini sebagai upaya memastikan siswa yang kembali masuk sekolah aman dan terhindar dari virus berbahaya," tambah dia.

Ester menuturkan, 120 sekolah SMA/SMK sederajat tersebut tersebar di 18 kecamatan yang masuk dalam zona hijau penyebaran Covid-19.

Tetapi jumlahnya dapat berkurang sesuai dengan status terakhir masing-masing wilayah, atau sesuai target awal sebanyak seratusan lebih.

Sementara sisanya, 158 sekolah SMA/SMK sederajat yang sebagian besar terletak di wilayah utara dari Kota Cianjur, masih menunggu.

Baca Juga: Film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi, Ini Jadwal Acara TRANS TV, 5 Agustus 2020

Pasalnya, statusnya masih masuk dalam zona rawan penyebaran. Hal tersebut menunggu keputusan dari Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur.

Bagi sekolah yang sudah dapat melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, tambahnya, harus menyediakan sejumlah sarana dan prasana penunjang protokol kesehatan.

Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, membagi jadwal masuk siswa agar tidak terjadi kerumunan.

"Siswa dan guru diharuskan menggunakan alat pelindung diri mulai dari masker, pelindung wajah dan cairan pembersih tangan," katanya.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy Note 20 Bikin Ngiler, Meluncur 5 Agustus 2020

"Rencananya untuk masker dan pelindung wajah akan disediakan dari dana bantuan sekolah, namun masih dikaji," katanya dari Antara.

Termasuk, kata dia, untuk guru akan dibatasi hanya yang berusia di bawah 45 tahun dan sebelumnya harus menjalani tes cepat untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Sementara guru yang usianya di atas 45 tahun tetap menjalani proses mengajar secara daring.

"Harapan kami pada saat pelaksanaan tidak ada kendala dan proses belajar mengajar dapat berjalan normal seiring penerapan adaptasi kebisaan baru dan new normal. Kami tinggal menunggu arahan dari Kepala Disdikbud Jabar, sebelum pelaksanaan dilakukan," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x