Gunung Sinabung 'Batuk-batuk', Tinggi Kolom Abu Mencapai 2.000 Meter

- 8 Agustus 2020, 11:49 WIB
DOKUMENTASI Erupsi Gunung Sinabung pada 2016 lalu.*/ANTARA
DOKUMENTASI Erupsi Gunung Sinabung pada 2016 lalu.*/ANTARA /

GALAMEDIA- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Sabtu, 8 Agustus 2020 dini hari sekitar pukul 01.58 WIB kembali erupsi.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut.

Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Badan Geologi dan PVMBG menyampaikan erupsi kali ini merupakan yang pertama di masa pandemi Covid-19.

Sinabung terakhir kali "batuk" pada 9 Juni 2019 dengan melontarkan abu vulkanik kurang lebih 7.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 9.460 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Dicurigai Berasal dari Bom atau Rudal

Pada erupsi kali ini, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur.

Erupsi Gunung Sinabung yang terekam kamera Pengamatan Gunungapi Sinabung Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, pada Sabtu, 8 Agustus 2020. (Antara/Ist)
Erupsi Gunung Sinabung yang terekam kamera Pengamatan Gunungapi Sinabung Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, pada Sabtu, 8 Agustus 2020. (Antara/Ist)

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.

Baca Juga: Update Kecelakaan Pesawat Air India Express, Korban Tewas Mencapai 17 Orang

Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi.

Selain itu, warga atau pengunjung juga dilarang berada di lokasi dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Baca Juga: 16 Jam Jalani Pemeriksaan, Pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking Dijebloskan ke Rutan Bareskrim

Ditulis Antara, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Selain itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x