Pembelajaran Tatap Muka untuk Tingkat SMA/SMK Sederajat di Garut Kemungkinan Diundur

- 14 Agustus 2020, 19:44 WIB
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XI Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XI Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Sudarsono. /Agus Somantri/

Asep menuturkan, dari hasil verifikasi awal, sejumlah sekolah juga masih belum menyiapkan sarana di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini. Meskipun mereka sudah mempunyai niat untuk melakukan belajar secara tatap muka. Sehingga pihaknya perlu memberi rambu-rambu agar semua syarat terpenuhi.

"Kalau ada satu verifikasi yang tak terpenuhi, maka tidak bisa dibuka dulu. Tidak ada keringanan, semua syarat harus terpenuhi," ucapnya.

Bahkan, lanjut Asep, jika pun sekolah sudah memenuhi peryaratan sesuai protokol kesehatan, namun para guru juga diharuskan untuk melakukan rapid atau swab test. Ia mencontohkan, seperti SMKN I Garut yang sudah masuk verifikasi, tinggal dilakukan rapid test pada guru, tapi kini daerahnya masuk zona merah.

"Ya kayak SMKN I Garut, padahal sarana dan kurikulum sudah dicek dan dianggap siap, tapi karena kini daerahnya masuk zona merah jadi perlu dipertimbangkan kembali," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Aa Umara Larang Masyarakatnya Gelar Pesta Rakyat pada HUT RI ke-75

Asep menambahkan, saat ini pihaknya akan kembali melakukan evaluasi selama 14 hari ke depan. Sekolah yang masuk zona hijau dan kuning akan jadi prioritasa untuk melakukan belajar tatap muka.

"Yang pasti tunggu semua syarat terpenuhi dulu. Jadi waktu pembukaan sekolahnya kemungkinan agak mundur," katanya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x