Network
GALAMEDIANEWS - Thomas Andrews, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, telah mendorong Indonesia untuk aktif memperjuangkan hak asasi manusia bagi etnis Rohingya, yang telah menjadi korban kejahatan genosida atau pembantaian etnis di Myanmar.
Andrews menyatakan bahwa Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam mengadvokasi solusi jangka panjang untuk krisis yang dihadapi oleh Rohingya. Pernyataan tersebut diberikan oleh Andrews dalam bentuk keterangan tertulis setelah jumpa pers di Jakarta pada Rabu, 21 Juni 2023.
"Saya datang ke Indonesia karena situasi hak asasi manusia di Myanmar begitu memprihatinkan dan semakin memburuk. Saya percaya bahwa Indonesia memiliki posisi yang tepat untuk mengambil peran penting dalam upaya penyelesaian krisis ini," kata Andrews.
Baca Juga: Gandeng Tohpati dan Grup Orkestra asal Ceko, God Bless Rilis Anthology
Andrews mengungkapkan bahwa pengungsi Rohingya, terutama mereka yang berada di Bangladesh, masih menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Salah satu tantangan utamanya adalah kondisi tempat pengungsian yang dianggap tidak memadai untuk ditinggali.
"Lebih dari satu juta orang Rohingya sekarang mencoba bertahan hidup di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak dan jorok di Bangladesh," jelasnya.
Selain itu, disebutkan bahwa kamp-kamp pengungsian tidak dilengkapi dengan sarana pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, para pengungsi juga menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan atau mata pencaharian.
Baca Juga: Resep Ayam Masak Kecap Simple Masakan Gurih Lezat Menggugah Selera ala Rudy Choirudin
