Jawa Barat Menuju Provinsi Bebas Kasus Rabies

- 26 Juni 2023, 16:50 WIB
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Jabar, Yudi Koharudin (tengah) dan Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan DKPP Jabar, Yoni Darmawan (kanan), di acara Gaspol PWI Pokja Gedung Sate, Senin, 26 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Jabar, Yudi Koharudin (tengah) dan Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan DKPP Jabar, Yoni Darmawan (kanan), di acara Gaspol PWI Pokja Gedung Sate, Senin, 26 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Jawa Barat tengah dalam proses menuju provinsi yang bebas kasus rabies pada hewan. Kasus positif terakhir terjadi pada hewan di tahun 2016 silam.

Deklarasi sebagai provinsi bebas kasus rabies pun segera dilakukan oleh Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Yoni Darmawan.

"Untuk Rabies sendiri Alhamdulillah sudah tidak ada, terakhir itu tahun 2016 itu memang terindikasi positif di anjing," kata Yoni, pada acara diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) PWI Pokja Gedung Sate dengan tema 'Hewan Kurban Sehat, Masyarakat Rasakan Manfaat', di Hotel Citarum, Senin, 26 Juni 2023.

Baca Juga: Heryanto Tanaka Penyuap Hakim Agung Divonis 6,5 Tahun Penjara

Baca Juga: Tips Aman Bagikan Daging Kurban, DKPP Jabar: Jangan Pakai Besek Bambu

Yoni mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal menggelar deklarasi mandiri mengingat sudah tiga tahun lamanya tidak ada kasus rabies pada hewan di Jabar.

"Karena untuk deklarasi bahwa satu provinsi itu bebas rabies harus dari Kementerian Pertanian, jadi kami mau self declare bahwa sudah tiga tahun lebih tidak ada kasus rabies pada hewan jadi kabupaten/kota juga semangat sebantar lagi bebas rabies," tutur Yoni.

Diungkapkannya, tahun ini pihaknya sudah menganggarkan sekitar 50.000 dosis vaksin rabies. Jumlah tersebut belum termasuk untuk yang di kabupaten/kota.

"Biasanya untuk beberapa kabupaten/kota yang dia pernah ada kasus Rabies contoh seperti Cianjur, Garut itu pasti mereka menganggarkan untuk vaksin rabies," ujarnya.

DKPP Jabar, lanjut Yoni, memastikan bahwa semua vaksin ini bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Selain itu, pihaknya juga akan mendistribusikan ke klinik-klinik swasta.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Malang, Rekomendasi Lokasi Wisata untuk Libur Sekolah

"Kami dari dinas provinsi distibusi ke kabupaten/kota terutama untuk daerah-daerah yang bisa dikatakan endemis rabies nah nanti mereka yang mengatur teknisnya berapa klinik berapa puskesmas nanti didistribusikan," tandasnya.

Rabies Center

Di tempat yang sama, Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Yudi Koharudin menuturkan, pihaknya sudah sangat rutin membahas kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) bersama DKPP Jabar.

"Kami sudah berdiskusi dan berkoodinasi bukan hanya di pengolahan daging kurban termasuk kaitan dengan GHPR (gigitan hewan penular rabies) itu kita koordinasinya intens banget dengan dinas peternakan ini," ungkap Yudi.

Ia mengatakan, dampak penanganan dari kasus Rabies ini berbeda. Jika dampaknya terjadi pada manusia, maka penanganan akan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan.

"Tapi di binatangnya adalah temen-temen dari dinas peternakan. Jika kami ada puskesmas, maka dinas peternakan ada puskeswan," kata Yudi.

Baca Juga: Hewan Kurban di Jabar Bebas PMK, Cacar Sapi dan Antraks

Baca Juga: Tips Aman Bagikan Daging Kurban, DKPP Jabar: Jangan Pakai Besek Bambu

Lebih lanjut, Yudi memastikan, sejauh ini tidak ada penambahan kasus gigitan hewan kepada manusia di Jabar.

"Alhamdulillah kalau di Jawa Barat itu tidak ada kenaikan gigitan yang signifikan tetapi memang jumlah gigitan di kita ada 741 tapi itu bisa kita tatalaksana 100 persen," pungkasnya.

Yudi mengatakan, Pemprov Jabar akan menyiapkan fasilitas Rabies Center di setiap kabupaten/kota. Nantinya, 20 persen dari total puskesmas yang ada di kabupaten/kota akan dijadikan Rabies Center.

"Kami lagi membuat layanan-layanan yang disebut dengan Rabies Center. Jadi Kementerian Kesehatan sudah menyampaikan bahwa dari jumlah puskesmas kabupaten/kota 20 persennya itu harus jadi Rabies Center," ujar Yudi.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah