Belum Sepekan Dideklarasikan, KAMI Sentil Kebijakan 'Aneh' Presiden Jokowi Terkait Prabowo Subianto

- 22 Agustus 2020, 13:48 WIB
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Prabowo Subianto. (Setpres )
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Prabowo Subianto. (Setpres ) /

GALAMEDIA - Baru dideklarasikan, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) langsung mengkritisi kebijakan "aneh" Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari terakhir ini.

Diantaranya soal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang dipercaya menangani urusan pangan. Ini terkait penunjukan Prabowo sebagai leading sector food estate atau proyek lumbung pangan nasional.

Semua itu bermula ketika Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani mengkritik penanganan pemerintah terhadap pandemi virus Corona (Covid-19). Menurutnya, hingga saat ini tidak ada kejelasan leading sector yang menanganinya.

Baca Juga: Video Jet Tempur MiG-31 Tembus Stratosfer Tampilkan Pemandangan Luar Biasa Planet Bumi

"Dalam keadaan Covid-19 ini kan tidak jelas siapa yang mengambil leading sector antara kementerian/lembaga kan tidak tahu-menahu apa yang harus dilakukan," ujar Ahmad Yani kepada wartawan, Sabtu 22 Agustus 2020.

Selanjutnya ia menyinggung soal isu terkait menteri Kabinet Indonesia Maju yang sempat jadi polemik beberapa waktu lalu. Salah satunya soal kalung anti-Corona yang diluncurkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

"Apa yang dilakukan oleh Menteri Pertanian kalung Corona itu?" katanya.

Ahmad Yani kemudian membahasa keputusan Presiden Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menhan untuk menangani proyek lumbung pangan nasional. Menurut dia, urusan pangan tidak seharusnya ditangani oleh seorang Menhan.

Baca Juga: Balas Klaim Perseteruan dengan Pangeran Harry, Pangeran Charles Murka: 'Omong Kosong'

"Terus apa yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan yang katanya akan mencetak sawah dan lain sebagainya itu," ucap Ahmad Yani.

"Menhan itu kan apa yang diserahkan oleh pemerintahan Jokowi untuk menangani persoalan pangan. Bagaimana nalar kita, walaupun tetap ada hubungannya ketahanan pangan, tapi di mana Menteri Pertanian gitu? Kita melihat akhirnya jadi tidak fokus," tambah dia.

KAMI, yang merupakan besutan Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo ini, mengkritisi sejumlah hal yang dikerjakan pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin. Salah satu tuntutannya adalah mengenai penanganan pandemi Corona.

Baca Juga: Sri Mulyani Curhat ke Media Online, Ngaku Sering Jadi 'Korban'

"Dalam mengatasi masalah ekonomi, yang selama ini di Menteri Keuangan, sekarang ditarik lagi ke Menko Ekonomi," tutur Ahmad Yani.

Seperti diketahui, Jokowi sebelumnya menunjuk Prabowo menjadi leading sector untuk menggarap food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Jokowi menyebut tugas Menhan bukan hanya urusan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Jokowi mengatakan lumbung pangan ini disiapkan dalam rangka mengantisipasi krisis pangan dunia. Meski Menhan Prabowo yang menjadi leading sector, Jokowi memastikan Mentan tetap akan terlibat.

Baca Juga: Demi Perekonomian Indonesia, 16 Serikat Buruh Dukung Omnibus Law dengan Syarat

"Tapi tetap Mentan kan juga back up di situ. Nanti urusan pertanian yang lain, pangan yang lain ya tetap Mentan," ujar Jokowi.

"Jadi Pak Menhan menjadi leading sector di situ karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan. Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras, ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung, ya tanam jagung. Kemarin sudah kita cek, jagung bisa, padi bisa. Cabai, tanam di situ," sambungnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x