Sebahaya Apa Stunting bagi Pertumbuhan Anak?

- 25 Juli 2023, 18:58 WIB
Anak bebas stunting menjadi harapan Indonesia menjadi generasi penerus bangsa yang unggul.
Anak bebas stunting menjadi harapan Indonesia menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. /
GALAMEDIANEWS - Stunting adalah kondisi perkembangan tubuh anak yang tidak berjalan optimal, disebabkan karena masalah asupan gizi yang tidak tercukupi. Kondisi ini rentan terjadi saat bayi usia 0-23 bulan. Oleh karenanya, pemberian nutrisi yang seimbang pun ditekankan pada masa-masa vital perkembangan anak, yakni di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
 
Kegagalan proses tumbuh anak secara optimal akibat dampak buruk kekurangan asupan gizi, menyerang perkembangan fisik maupun psikis anak. Seorang anak yang stunting tinggi dan berat tubuhnya berada di bawah standar usianya. Oleh sebab itu, orang tua sangat dianjurkan untuk memantau perkembangan anak rutin setiap bulannya di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

 
Penanganan stunting sejak dini terus diupayakan pemerintah, dengan menargetkan kelompok rentan masalah gizi buruk ini, yakni remaja putri, ibu hamil, menyusui dan bayi. Pemberian edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang berimbang terus digencarkan pada para ibu. Sebab, kurangnya pemahaman dan perhatian orang tua atas pentingnya memberikan makanan kaya gizi pada anaknya masih sering dijumpai.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah mengungkapkan bahwa stunting di awal kehidupan seorang anak dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif. Kondisi ini diikuti dengan perkembangan motorik dan intelektual yang kurang optimal sehingga cenderung dapat berdampak pada proses pembelajaran. Anak yang terlahir dengan gizi buruk akan berdampak di proses pertumbuhannya menuju dewasa. 
 
 
Bahaya gizi buruk pada anak akan berdampak pada keterbatasan kinerja otak dari segi memori dan dalam proses berkomunikasi. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan tubuh terutama otak untuk menghasilkan pertumbuhan anak yang optimal. Pada anak usia dini kebutuhan nutrisi sangatlah penting karena menjadi masa kritis yang menentukan kesejahteraan hidupnya di masa depan. Bahkan, penelitian WHO menunjukkan anak-anak akibat masalah gizi buruk ini, akan menyelesaikan sekolah lebih lama setahun dan memperoleh pendapatan lebih kecil 20% dari yang tidak.
 
Kondisi kekebalan tubuh juga dapat mengalami penurunan akibat malnutrisi pada anak. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Akibatnya, di masa pertumbuhannya, anak akan lebih rentan terserang penyakit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan sulit diperbaiki. 
 
 
Meski saat ini tingkat kasus stunting di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya, namun jumlahnya masih dibawah standar yang ditetapkan WHO yakni 20 persen. Pemerintah pun telah menjadikan stunting sebagai salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Anggaran dana yang dialokasikan pemerintah untuk menangani masalah gizi buruk ini pun terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah, mewujudkan masa depan yang baik bagi masyarakat dengan berinvestasi pada kesejahteraan anak sebagai generasi penerus penentu nasib bangsa.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Kementrian Kesehatan TANOTO FOUNDATION


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x