Kecewa ke Demokrat, Balon Bupati Bandung Ini Tegaskan Takkan Pernah Dukung AHY

- 28 Agustus 2020, 20:14 WIB
Asep B Kurnia (Aa Maung).
Asep B Kurnia (Aa Maung). /

GALAMEDIA - Ramainya dinamika perhelatan Pilkada di Kabupaten Bandung memunculkan banyak kejadian yang tak terduga. Sejumlah partai politik melakukan manuver-manuver, termasuk mengenalkan pasangan yang jauh dari ekspektasi.

Manuver Partai Demokrat salah satunya. Apa yang dilakukan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menjadi sorotan publik. Dimulai dari begitu mesranya di awal koalisi dengan PKS, tetapi kandas mendekati pendaftaran ke KPU.

Salah seorang bakal calon (balon) bupati/wakil Bupati Bandung yang ikut penjaringan di Partai Demokrat, Asep Buchori Kurnia atau Aa Maung menyoroti langkah partai itu. Aa Maung termasuk salah satu yang kecewa dengan keputusan Demokrat.

Baca Juga: Gudang Persediaan PT KAI Disulap Menjadi LaswiCity Heritage

"Bahwa apa yang dilakukan Partai Demokrat merupakan suatu hal yang konyol, dimana menampakkan ketidakelokan sebagai partai besar. Peserta penjaringan hanya dianggap sebagai kacung jalanan," komentarnya, Jumat, 28 Agustus 2020.

Ia pun merasa yakin, langkah itu akan menjadi penilaian yang sangat merugikan untuk Partai Demokrat. Artinya, kata Aa Maung, hal itu memberikan contoh yang kurang baik.

"Harusnya partai atau tim penjaringan sedikitnya memakai etika dan menghargai peserta penjaringan," tuturnya.

Baca Juga: Subsidi Kuota Internet Bakal Dikirim Langsung Operator ke Nomor Handphone Siswa

Aa Maung mengakui, ia dan teman-teman balon yang lain pun datang dengan etika dan prosedur. Bahkan melalui proses yang baik-baik, bukannya langsung muncul setelah mendapatkan rekom tanpa ada sedikit pun pembicaraan dan proses.

"Kasarna mah keur dites ujian tapi anu dites teu apal lulus heunteuna. Tah anu lulus justru anu teu ngiringan tes ujian. (Ibaratnya lagi ikut ujian tapi yang ujian ga tau lulus tidaknya. Yang lulus malah yang tak ikut ujian)," tutur Aa Maung.

Lebih lanjut ia menyatakan, jajaran pengurus Partai Demokrat dari mulai tingkat DPC, DPD hingga DPP telah kompak melakukan kebohongan dan pembodohan publik.

Itu tercermin dari proses penjaringan bakal calon yang terkesan demokratis padahal penuh konspirasi membohongi para pendaftar.

Baca Juga: Mempertahankan Jati Diri Lewat Nyanyian Lagu-lagu Sunda

"Secara pribadi, saya jadi kurang simpati melihat hal itu di era kepemimpinan AHY. Saya jadi enggan untuk mendukung AHY di Pilpres kalau beliau menginginkan maju kelak," katanya.

"Konteksnya bukan hanya di Kabupaten Bandung saja tapi di Jawa Barat juga rekan-rekan saya khusunya tidak akan pernah mendukung Ketum Demokrat saat ini di Pilpres mendatang," pungkas Aa Maung.

Meski begitu, ia tetap menginginkan di detik-detik akhir Demokrat bisa berpikir ulang dan menjadi partai yang mempunyai karakter serta harga diri. Kemudian Demokrat bertarung dan bangga mendukung Kadernya sendiri.

Baca Juga: Novel Baswedan Positif Covid-19, DS: Salah Jokowi?

"Rencana saya dan rekan-rekan yang lain akan mendatangi kantor DPC Demokrat Kabupaten Bandung Sekaligus mendeklarasikan tidak mendukung calon yang diusung oleh Partai Demokrat," terangnya.

Selain itu, juga akan dideklarasikan sikap tidak akan pernah mendukung calon kepala daerah atau Kepala Negara yang berasal dari Partai Demokrat.

"Untuk waktunya kami masih menunggu perkembangan pusat apa berubah dan tidak. Andai tetap terjadi seperti sekarang ini, secepatnya akan saya lakukan," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah