Network
GALAMEDIA - Warga Desa Sagara, Maroko dan cibalong mendatangi kantor Dinas PUPR menyampaikan beberapa keluhan terkait proyek betonisasi jalan Toblong Simpang di daerah Cinangsi Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy. Pasalnya ada beberapa masalah yang membuat masyarakat geram dengan pekerjaan yang dikerjakan oleh perusahaan yang terbilang asal-asalan.
Selain dikerjakan secara asal-asalan, banyak armada yang dpersiapkan oleh pihak pengusaha hanya tampilan saja dan tidak difungsikan.
"Mobil molen dan batching plant hanya dijadikan tampilan saja buktinya semua itu gak difungsikan, pengerjaan proyek tersebut sangat jauh dari stsndar pengerjaan betonisasi jalan raya," ujar Otang salah seorang tokoh masyarakat Maroko, Kecamatan Cibalong, Rabu 2 Agustus 2020.
Baca Juga: Premium Dihapus, Said Didu Curiga BBM Asing Bakal Kuasai Pasar Indonesia
Pihkanya bersama tokoh masyarakat lainnya telah mendatangi Dinas PUPR Kabupaten Garut dan menyampaikan berbagai persoalan terkait pembangunan jalan dengan sistem betonisasi tersebut. Namun dalam pertemuan yang dilakukan dengan PUPR tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Terkesan pihak PUPR tidak memberikan tindakan tegas pada pihak pengusaha yang mengerjakan pembangunan.
Dijelaskan Otang, yang menjadi masalah dan menjadi keberatan atas proses pengerjaan jalan tersebut, adalah penutupan jalan secara total sehingga arus barang dan orang jadi meningkat. Dampaknya biaya angkut barang jadi bertambah, harga produk pertanian, perkebunan dan kehutanan jadi murah.
Ia juga menuturkan, adanya pembangunan jalan tersebut terjadi ada aktivitas pemalakan yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Sebab jalan tersebut ditutup dengan portal dan jika hendak lewat harus membayar Rp 2000 dan tidak jarang menimbulkan ketegangan di sekitar itu antar madyarakat.
Baca Juga: Bunga Forget Me Nots, Tanda Cinta Pangeran Harry di Hari Kepergian Putri Diana
