KNPI Kota Bandung Dorong Penguatan Ekonomi Digital untuk Menekan Angka Pengangguran

- 29 September 2023, 21:10 WIB
Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi./Lucky M Lukman/Galamedianews
Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung menyoroti angka pengangguran yang cukup tinggi di daerahnya.

Sebagai salah satu solusi, KNPI mendorong agar ekonomi digital lebih diperkuat dan pemerintah mengoptimalkan kerja bareng bersama stakeholder terkait.

Baca Juga: Bournemouth vs Arsenal di Premier League: Prediksi Skor, Preview dan Susunan Pemain

Kondisi eksisting saat ini, angka pengangguran di Kota Bandung mencapai 9,55 persen atau 137.100 orang, dari jumlah penduduk Kota Bandung hasil sensus penduduk NPS tahun 2022 sebanyak 2.461.533 jiwa.

Talk show bertajuk 'Peran SentralTransformasi Digital Tahun 2023', di Grand Pacific Hotel, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jumat, 29 September 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews
Talk show bertajuk 'Peran SentralTransformasi Digital Tahun 2023', di Grand Pacific Hotel, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jumat, 29 September 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews

Hal ini mengemuka saat DPD KNPI Kota Bandung menggelar talk show bertajuk 'Peran Sentral Transformasi Digital Tahun 2023', di Grand Pacific Hotel, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jumat, 29 September 2023.

"Kita tidak bisa menampik jika fenomena pengangguran angkanya masih cukup besar. Mayoritas dari mereka yang menganggur bahkan generasi muda," ujar Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi, di sela acara.

Kondisi itu, ujarnya, menjadi concern KNPI Kota Bandung. Edwin mengaku, pihaknya bersama stakeholdet lain berupaya untuk mencari solusi terkait ketenagakerjaan tersebut.

Baca Juga: Komitmen terhadap Pelayanan Publik, Bupati Bandung Raih BUMD Awards 2023 dari Kemendagri

"Hari ini dinamika yang ada adalah berkembangnya teknologi informasi di era digital. Gimana kita bisa mengoptimalkan digitalisasi yang ada saat ini untuk ikut bagaimana menekan pengangguran," tuturnya.

Hadirkan Lapangan Pekerjaan

Ia pun mengambil contoh soal kondisi berbisnis di era sekarang yang tidak lagi mengharuskan memiliki toko offline. Di era serba digital, semua menjadi lebih mudah. Berbisnis, kita juga bisa memanfaatkan platform-platform digital.

"Harapannya itu bisa lebih banyak juga menghadirkan lapangan pekerjaan dan mengoptimalkan pemasukan ekonomi warga kota yang belum punya penghasilan," katanya.

KNPI Kota Bandung, tambah dia, mengapresiasi hadirnya banyak program ketenagakerjaan yang digulirkan pemerintah. KNPI akan mengawal agar program itu berjalan dengan baik dan tersalurkan informasinya ke masyarakat.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Bersama Garuda' Genre Dangdut, Erick Thohir Sebut Diputar Serentak di Radio

"Kami mendorong agar pemerintah lebih optimal lagi dalam menginformasikan program-program baik untuk pengentasan masalah ketenagakerjaan ini," katanya.

KNPI Kota Bandung, papar Edwin, pun mengajak komunitas bisnis yang concern ekonomi seperti Hipmi, Kadin dan sebagainya untuk berkolaborasi dalam menekan angka pengangguran.

"Contoh program dari pemerintah sudah selesai melakukan program pelatihan. Nah ini kita punya Kadin, Hipmi, punya lembaga komunitas bisnis juga. Jadi, bagaimana dikoneksikan agar peserta yang sudah beres pelatihan di pemerintah ini tidak selesai pasca pelatihan itu saja. Ada proses inkubasi yang bisa dikolaborasikan ke teman-teman di sana," ungkapnya.

Lebih lanjut Erwin menilai, tingginya angka pengangguran di Kota Bandung tidak epas dari bonus demografi. Ketika angkatan usia produktif tinggi dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan industri maupun kewirausahaan, maka tercipta pengangguraan.

Solusinya, ujar Edwin, mau tidak mau harus didorong lebih banyak entrepreneurship. Sehingga tidak saja lapangan pekerjaan yang terus dipaksa membuka lowonongan, namun tidak diiringi dengan kesempatan entreprenurship yang banyak.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah