Malaysia Tutup Mintu Masuk dari 23 Negara, Termasuk Indonesia untuk Cegah Penularan Covid-19

- 5 September 2020, 11:04 WIB
Malaysia akhirnya mengumumkan masuk jurang resesi menyusul Singapura, Filipina, dan Thailand.
Malaysia akhirnya mengumumkan masuk jurang resesi menyusul Singapura, Filipina, dan Thailand. /

GALAMEDIA - Departemen Imigrasi Malaysia menutup pintu masuk warga pemegang visa jangka panjang dari 23 negara yang beresiko tinggi terhadap Covid-19.

Larangan tersebut disampaikan oleh Dirjen Imigrasi Departemen Imigrasi Malaysia, Dato' Indera Khairul Dzaimee Bin Daud dalam surat yang dikirim ke Kepala Imigrasi Negara Bagian dan Kepala Imigrasi Bandara KLIA, Sabtu 4 September 2020.

Indera mengatakan Menteri Pertahanan Malaysia Kamis (3/9) lalu,  sudah mengumumkan melarang masuk pemegang pas kunjungan jangka panjang bagi negara-negara yang mencatatkan kasus Covid-19 melebihi 150.000 kasus.

Baca Juga: Gelar Arak-arakan Massa saat Pendaftaran Pilkada, Bupati Karawang Dapat Teguran Keras dari Mendagri


Adapun negara-negara yang dilarang masuk adalah pemegang pas kunjungan jangka panjang dari Amerika Serikat, Brazil, India, Rusia, Peru, Colombia, Afrika Selatan, Meksiko, Spanyol, Argentina, Chili, Iran, Inggris, Banglades, Arab Saudi, Pakistan, Perancis, Turki, Italia, Jerman, Filipina dan Indonesia.

Mereka yang tidak diperkenankan masuk terdiri dari penduduk tetap (PR), visa program Malaysia My Second Home (MM2H) dan semua ekspatriat (pas profesional kategori I hingga III, Pas Residen Talent (RPT), Pas Kunjungan Pakar dan Pas Tanggungan (Dependent Pass), visa pelajar dan visa kunjungan sementara.

"Larangan masuk juga turut melibatkan warganegara asing lain yang menjadi penduduk tetap atau mempunyai visa jangka panjang dari 23 negara. Izin masuk yang sudah dikeluarkan juga tidak terpakai," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Belum Gaul Kalau Tidak Gunakan Bahasa Gaul Ini dalam Chatting

Indera mengatakan pengecualian diberikan kepada diplomat di bawah perintah pengecualian.

"Pengecualian juga diberikan bagi diplomat dan staf kedutaan yang belum mempunyai visa, masuk pertama atau penduduk negara lain seperti pemegang paspor PBB, WHO dan UNDP," katanya.

Kemudian kru pesawat, pelaut, pilot, kru penerbangan dengan syarat "general declaration", kru dan pekerja profesional industri minyak dan gas.

"Arahan ini berlaku mulai 7 September 2020 di semua pintu masuk Malaysia," katanya. (antara)

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x