Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, yang pertama kali dibuka pada 27 Desember 2015, mendapat dana pembangunan sekitar Rp130 miliar dari sumbangan masyarakat Indonesia. Fasilitas kesehatan ini memiliki kapasitas 110 tempat tidur dan terletak di puncak bukit di luar Jabalya, kamp pengungsi terbesar di Gaza.
Serangan udara yang menargetkan rumah sakit ini terjadi sebagai bagian dari ketegangan yang telah berlangsung lama antara Israel dan Palestina. Pejuang Hamas meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel pada hari yang sama, memicu serangan balasan Israel.
Menurut laporan Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan setidaknya satu orang tewas dalam serangan tersebut, sementara sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka. Yang tewas adalah seorang kru medis Palestina yang berdedikasi.
Konflik berkepanjangan di wilayah Palestina-Israel telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan korban jiwa. Perlindungan bagi para pekerja medis dan fasilitas medis menjadi isu kritis dalam situasi seperti ini.
Baca Juga: Serangan Besar-besaran Palestina, Sejumlah Tentara Israel Tewas dan Ada yang Ditawan
Serangan udara Israel yang mengenai Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah bagian dari serangkaian tindakan yang terjadi dalam konflik yang belum ada tanda-tanda berakhir. Dunia internasional terus memantau perkembangan situasi ini dengan keprihatinan.***