Vaksin Merah Putih Diprediksi Baru Bisa Diproduksi Massal pada Triwulan IV 2021

- 9 September 2020, 14:33 WIB
Bakal Vaksin Covid-19 Sudah Diracik, Namun Peneliti Bingung Cara Mendistribusikan!
Bakal Vaksin Covid-19 Sudah Diracik, Namun Peneliti Bingung Cara Mendistribusikan! /

GALAMEDIA - Menteri Riset dan Teknologi (Mensristek), Bambang Brodjonegoro memprediksi vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh peneliti dalam negeri dapat diproduksi dalam jumlah besar pada kuartal IV 2021. Dengan demikian, baru September 2021 mendatang baru bisa diproduksi.

"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar. Nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama pihak luar,” kata Bambang yang juga merupakan Ketua Penanggung Jawab Tim Vaksin Merah Putih, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu 9 September 2020.

"Terutama dengan Sinovac (China), dan G42 dari Uni Emirat Arab," imbuhnya.

Baca Juga: 14 Pelaku Begal yang Resahkan Warga Kota Berhasil Diungkap Polrestabes Bandung

Selain uji klinis calon vaksin Covid-19 dari luar negeri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri yang dinamakan vaksin Merah Putih.

Bambang menjelaskan, sebelum diproduksi secara besar pada triwulan IV 2021, terdapat beberapa proses yang harus dilewati, yakni uji pada hewan di akhir 2020, kemudian formulasi produksi untuk uji klinis tahap 1, 2 dan 3 di awal 2021.

Setelah itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menentukan keamanan dari vaksin tersebut. Jika BPOM menyatakan vaksin tersebut aman dan mampu untuk menjaga daya tahan tubuh, maka PT Bio Farma Persero akan melakukan produksi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Gara-gara Jadi Negara Korup, Indonesia Kini Sulit Datangkan Investor

“Harapannya tentunya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan,” katanya.

Menristek menjelaskan, bibit vaksin yang dikembangkan untuk menjadi vaksin Merah Putih itu menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia.

Dengan begitu, vaksin diharapkan akan efektif dan aman untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap virus corona tipe baru SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Antara menulis, saat ini pengembangan bibit vaksin di dalam labortorium oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah mencapai 50 persen.

Baca Juga: Akhiri 14 Tahun #KUWTK, Penggemar dan Haters Syok Kim Kardashian Mundur dari Dunia Hiburan

Selain pengembangan vaksin oleh peneliti dalam negeri, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari berbagai pihak di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Komitmen itu didapatkan dari Sinovac, perusahaan biofarmasi asal China, dan G42. perusahaan teknologi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk 2020 dan 2021.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x