Beras Langka, Pedagang Kesulitan Mendapatkan Suplai

- 13 Februari 2024, 15:40 WIB
 Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Freepik @Jcomp/

GALAMEDIANEWS – Kelangkaan beras berimbas pada naiknya harga beras, di tengah masa tenang pemilu 2024. Hilangnya pasokan beras di toko-toko retail modern pun, terjadi pula pada toko-toko grosir di daerah Bandung Raya. Pedagang akui sulit untuk mendapatkan pasokan beras, jika ada itu pun dengan harga yang relatif mahal.

Taufik Iman Ismail (33) pemilik toko Pasar Qta saat ditemui hari Selasa, 13 Februari 2024 berlokasi di kecamatan Rancasari Bandung, mengaku tidak mempunyai stok beras, sudah satu pekan tidak ada stok jual beras yang tersedia di tokonya. Banyak para pelanggan yang datang ke toko Pasar Qta kecewa, karena tidak dapat membeli beras. Banyak pula pelanggan-pelanggan yang menanyakan bahkan banyak yang komplain, karena ketersediaan beras yang kosong.

“Sudah seminggu saya sulit mendapat pasokan beras, pas ada itu juga harganya sangat mahal,” ucapnya.

“Banyak langgan yang nanyain stok beras, apalagi yang nge DM kan saya juga dagang lewat web pasarqta, pada komplain”, tuturnya.

Pemilik Toko Pasar Qta yang akrab disapa Apih ini menuturkan, dalam pembicaraan para pedagang yang beredar, bahwa kelangkaan beras yang terjadi saat ini diduga karena maraknya pembagian bansos beras, dan caleg yang membagikan sembako murah. Adapun harga beras yang ada di distributor secara harga cukup mahal, bahkan paling murah itu di harga Rp17.000 per kilo, sehingga pedagang kesulitan untuk menjualnya.

“Ngobrol-ngobrol dengan para pedagang yang lain, kemungkinan karena banyak bagi-bagi bansos dan caleg-caleg yang dagang sembako murah,” ujarnya.

Baca Juga: Ancaman Kekurangan Beras, Wapres Minta 1,2 Juta Ton Beras Segera Distribusikan ke Masyarakat 

“Barang ada cuma mahal, yang paling murah harga 17 ribu, saya mau jual berapa nanti,”ujarnya menambahkan.

Besar harapan Apih agar pasokan beras kembali normal dan cepat tersolusikan, sehingga pedagang dapat berjualan dengan tenang. Karena saat ini ada beberapa pedagang beras yang akhirnya banting setir, dengan cara berdagang komoditas selain beras. Jika kondisi seperti ini dibiarkan berkepanjangan, dikhawatirkan akan timbulnya masalah sosial di kalangan para pedagang khususnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x