Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Menghangat, Karena Ini

- 5 Maret 2024, 14:19 WIB
Latihan bersama militer Korea Selatan dan Amerika Serikat tepat diperbatasan Korea Utara diprotes karena membuat tidak nyaman rakyat Korea Utara.
Latihan bersama militer Korea Selatan dan Amerika Serikat tepat diperbatasan Korea Utara diprotes karena membuat tidak nyaman rakyat Korea Utara. /Tangkapanlayar YouTube SkyNews/

GALAMEDIANEWS –  Pemerintah Korea utara memprotes kegiatan Latihan militer tahunan yang dilakukan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat. Latihan musim semi tahunan dilakukan mulai Senin 4 Maret 2024 dengan jumlah pasukan yang bergabung dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Kementerian pertahanan Korea Utara mendesak Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menghentikan latihan militer. “Karena latihan dilakukan hanyalah latihan perang dan peringatan akan konsekuensinya,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Pyongyang yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dilaporkan kantor berita KCNA, Selasa 5 Maret 2024.

Disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Pyongyang, militer Korea Selatan dan AS memulai latihan musim semi tahunan mereka pada hari Senin dengan jumlah pasukan yang bergabung dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Latihan dilakukan semata-mata dalam upaya untuk meningkatkan tanggapan mereka terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang.

Baca Juga: Lazarus: Kelompok Cyber Crime Spesialis Curi Bitcoin yang Bermarkas di Korea Utara

Kementerian Pertahanan Pyongyang mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai latihan militer yang panik dan sembrono. “Kami mendesak mereka untuk berhenti,” kata KCNA sebagaimana dikutip dari situs berita ArabNews.

Dikatakan Kementerian Pertahanan Pyongyang, latihan tersebut tidak boleh bersifat defensif. “Tetapi merupakan upaya untuk menyerang Korea Utara,” kata juru bicara tersebut, sambil menunjuk pada peningkatan skala latihan tersebut dan partisipasi 11 negara anggota Komando PBB.

“Perang nuklir dapat dipicu bahkan dengan percikan api. AS dan Korea Selatan harus membayar harga yang mahal atas pilihan mereka yang salah,” tambah pejabat tersebut, dan bersumpah untuk melakukan aktivitas militer untuk mengendalikan lingkungan keamanan yang tidak stabil.

Baca Juga: Fenomena Bapak Rumah Tangga di Korea Selatan Terus Meningkat

Sementara Kementerian Pertahanan Korea Selatan menolak pernyataan Korea Utara, dan mengatakan bahwa latihan tersebut bersifat defensif dan dimaksudkan untuk menangkis provokasi dan agresi Korea Utara. “Jika Korea Utara melakukan provokasi langsung dengan menggunakan latihan tersebut sebagai alasan, kami akan memberikan tanggapan yang luar biasa dengan segera, tegas, dan sampai akhir,” kata pernyataan tersebut.

Latihan Freedom Shield, yang akan berakhir pada 14 Maret, terjadi ketika Korea Utara berupaya mengembangkan kemampuan nuklirnya melalui uji coba rudal dan senjata lainnya. Latihan tersebut terutama dirancang untuk menetralisir ancaman nuklir Korea Utara, termasuk dengan “mengidentifikasi dan menyerang” rudal jelajah, yang menurut Pyongyang dapat membawa hulu ledak nuklir, kata para pejabat militer Seoul.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x