Mobil Listrik Penyumbang Polusi Udara Terbanyak daripada Mobil yang Gunakan Tenaga Bensin, Simak Penjelasannya

- 14 Maret 2024, 21:16 WIB
Ilustrasi: Mobil listrik justru menjadi penyumbang polusi udara terbanyak daripada mobil yang bergerak dengan tenaga bensin./  Freepik @user6702303
Ilustrasi: Mobil listrik justru menjadi penyumbang polusi udara terbanyak daripada mobil yang bergerak dengan tenaga bensin./ Freepik @user6702303 /

GALAMEDIANEWS – Mobil listrik justru menjadi penyumbang polusi udara terbanyak daripada mobil yang bergerak dengan tenaga bensin. Sebagian besar polusi berasal dari keausan ban.

Menurut Emission Analytic Saat mobil berat dikendarai dengan ban ringan, paling sering disebut dengan karet sintetis terbuat dari minyak mentah dan bahan pengisi serta adiktif lainnya, ban tersebut akan rusak dan melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara.

Kendaraan listrik akan melepaskan lebih banyak partikel beracun ke atmosfer karena kausan, yang menjelaskan mobil bertenaga baterai lebih dari 30% lebih berat dibandingkan mobil bertenaga gas.

Kendaraan listrik memiliki 30% lebih berat dari rem dan ban mobil bertenaga baterai lebih cepat aus dibandingkan mobil standar.

Baca Juga: Anies Baswedan Jelaskan Akar Masalah Polusi Udara di Jakarta

Emisi keausan pada setengah metrik ton berat baterai pada kendaraan listrik sekitar 400 kali lebih besar dibandingkan emisi partikular gas yang langsung dibuang yakni knalpot dengan kebanyakan baterai EV memiliki berat sekitar 1.800 pon.

“Ban terbuat dari banyak bahan kimia berbahaya,” ujar Nick Moodden, selaku Kepala Analisis Emisi dikutip dari New York Post pada Kamis, 14 Maret 2024.

Anggota Parlemen California menyebut kendaraan listrik meghasilkan “nol emisi” karena tidak memiliki pipa knalpot. Sedangkan mobil listrik menggunakan ban berbahan minyak bumi yang memicu polusi partikel saat dipakai.

“Namun hal ini bukan berarti tidak menghentikan elektrifikasi,” kata Nick Molden.

Rem dan ban pada kendaraan listrik melepaskan sekitar 1.850 polusi partikel lebih banyak dibandingkan dengan pipa knalpot, yang memiliki filter pembuangan efisein sehingga menurunkan emisi kendaraan bertenaga gas ke tingkat terendah.

“Anda memili trade off saat ini agenda politik terhadap pengurangan perubahan iklim sangat kuat, kendaraan listrik menghasilkan pengurangan Co2 sebesar 50% yang mana mempengaruhi perubahan iklim. Tapi, ada kelemahan dari kendaraan listrik yang meningkatkan polusi partikel, polusi ini berkaitan dengan apa yang dihirup dan dampaknya terhadap kesehatan,dengan memastikan racun dalam ban memiliki dampak jauh lebih kecil terhadap perubahan iklim dibanding dengan apa yang dikonsumi atau dimakan oleh manusia,” ucap Molden.

Baca Juga: Neon Moon II Kapal Pembersih Sampah Pemberian Coldplay Diperkenalkan di Indonesia: Bantu Atasi Polusi

“Meningkatnya racun dapat memicu risiko berbagai gejala kesehatan seperti penyakit jantung, asma, membengkaknya berat badan, kelahiran tingkat rendah, polusi dari sumbernya termasuk knalpot kendaraan dapat menyebar jauh dari sumbernya, dan masih sebabkan gejala kesehatan yang tidak sehat, banyak bahan kimia masuk ke dalam tanah dan air sehingga berdampak pada hewan dan ikan, lalu kami memakan hewan dan ikan, sehingga menelan polusi ban,” ungkap Departemen Kesehatan New York.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x