Vladimir Putin Menak Telak di Pemilu Rusia 2024 dengan Raihan 87,8 Persen

- 18 Maret 2024, 15:25 WIB
Vladimir Putin, menang telah di Pemilu Rusia 2024 dengan meraih 87.8 persen suara.
Vladimir Putin, menang telah di Pemilu Rusia 2024 dengan meraih 87.8 persen suara. /Karawangpost/Foto/[email protected]_official

GALAMEDIANEWS – Calon petahanan Presiden Rusia Vladimir Putin menang telah dengan raihan suara 87,8 persen dari lawan-lawannya. Hingga Minggu 17 Maret 2024 pukul 18.00 GMT jumlah pemilih nasional yang masuk sudah mencapai 74,22 persen atau melebihi 67,5 persen yang tercatat pada tahun 2018.

Bila disahkan, Vladimir Putin akan memulai masa jabatan enam tahun ke depan.  Vladimir Putin akan menjadi pemimpin terlama di Rusia dalam lebih dari 200 tahun, melampaui Josef Stalin.

Vladimir Putin mampu menepis anggapan negara-neraga barat seperti, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain bahwa pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil karena pemenjaraan lawan politik dan sensor. “Hasil pemilu ini harus memberikan pesan kepada negara-negara Barat bahwa para pemimpinnya harus memperhitungkan keberanian Rusia, baik dalam perang atau damai, dalam beberapa tahun ke depan,” tegas Vladimir Putin menepis penilaian negara barat, sebagaimana dikutip dari situs berita livemint, Senin 18 Maret 2024.

Baca Juga: Sosok Kepemimpinan Vladimir Putin Dikagumi Banyak Orang, Bagaimanakah Cara Kepemimpinannya?

Berdasarkan hasil pengumpulan suara sementara, Vladimir Putin meraih 87,8% suara, diikuti pesaingnya  Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis dengan perolehan kurang dari 4% suara. Kemudian diikuti oleh Vladislav Davankov di posisi ketiga dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky di posisi keempat.

Kepada para pendukungnya dalam pidato kemenangannya Vladimir Putin menyatakan bahwa dirina akan memprioritaskan penyelesaian tugas-tugas yang terkait dengan apa yang ia sebut sebagai “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina dan akan memperkuat militer Rusia. “Kami memiliki banyak tugas ke depan. Namun ketika kita melakukan konsolidasi – tidak peduli siapa yang ingin mengintimidasi kita, menindas kita – tidak ada seorang pun yang pernah berhasil dalam sejarah, mereka belum berhasil saat ini, dan mereka tidak akan pernah berhasil di masa depan,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Seluruh dunia menertawakan apa yang terjadi (di Amerika Serikat). Ini hanyalah bencana, bukan demokrasi,” kata Vladimir Putin mengkritik sistem politik dan peradilan AS, saat menjawab pertanyaan apakah terpilihnya kembali dirinya demokratis.

Baca Juga: TEGANG! Mahkamah Pidana Internasional Perintahkan Tangkap Vladimir Putin, Rusia Ancam Balik ICC dengan Rudal

“Apakah demokratis jika menggunakan sumber daya administratif untuk menyerang salah satu kandidat presiden Amerika Serikat, antara lain dengan menggunakan sistem peradilan?" kata Putin setengah bertanya dengan jelas mengacu pada empat kasus pidana terhadap kandidat Partai Republik Donald Trump, lapor Reuters.

Sehari sebelumnya, sepanjang siang hari, ribuan penentang Putin berdemonstrasi di tempat-tempat pemungutan suara baik di dalam negeri maupun internasional. Hal ini dimotivasi oleh mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x