UMKM Parajin Kerupuk Rumahan seperti Sutinah Merugi Ditengah Pandemi

- 2 Oktober 2020, 14:59 WIB
/RetnoHida/

Dikarenakan dirinya hanya memproduksi bersama anak dan menantunya saja sehingga sedikit kesulitan jika orderan nya sedang melimpah. Sutinah juga menuturkan jika di hari-hari besar islam seperti menjelang lebaran, kerupuk buatannya ini laris manis omset dagangannya bisa naik dua kali lipat. Namun karena pandemi saat ini, dirinya sedikit merugi karena pembeli yang datang jarang.

Dalam satu hari Sutinah bisa memproduksi 10kg kerupuk, harga jual yang ditawarkan juga tidak terlalu tinggi hanya Rp.10.000 satu bungkusnya. Proses pembuatan kerupuknya ini cukup memakan waktu, yang paling lama yaitu proses penjemuran. Kemudian lebih jauh dia bercerita jika usahanya ini sangat bergantung terhadap cuaca kalau sedang musim hujan sedikit kerepotan karena kerupuk menjadi tidak kering sempurna.

Baca Juga: Diet Mayo atau Keto? Mana Yang Harus Dipilih Untuk Mulai Diet, Ketahui Risiko dan Efek Sampingnya

“Lumayan kalau untuk kehidupan sehari-hari alhamdullilah mencukupi, dalam seminggu omset yang diperoleh bisa sampe Rp.1.200.000. Tapi kalau lagi hari libur nasional bisa naik dua kali lipat pendapatannya, kendala dalam pembuatan kerupuk ini mungkin di cuaca. Jadi kalau cuacanya sedang pancaroba kerupuknya ini susah kering dan kiloan nya lebih berat jadi sedikit merugi juga,” katanya.

Ketika disinggung menganai bantuan pemerintah untuk UMKM, ia mengaku sudah mendaftarkan namun sampai saat ini belum juga ada hasilnya. Padahal BLT (bantuan langsung tunai) yang diberikan pemerintah sudah turun, tetapi belum ada kejelasan sampai hari ini perihal kapan akan cair.

“Kalau bantuan pemerintah yang itu saya udah ikutan, anak saya yang mengurus tapi sampai sekarang belum juga ada pengumuman saya dapat atau tidak,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x