Network
GALAMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana berlakuan mini lockdown di 9 kelurahan yang terdapat kasus positif aktif di level RW lebih dari 4 kasus.
Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19, Ema Sumarna menuturkan, keputusan pemberlakuan mini lockdown tersebut akan disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial pada, Senin (5/10/2020) pekan depan.
"Data di kita positif aktifnya kategori cukup tinggi sehingga kita dari arahan presiden dan Wali Kota Bandung memberikan pengarahan apabila kebijakan diambil oleh wali kota pembatasan sosial berskala kampung (mini lockdown)," kata Ema di balaikota Bandung, Jumat, 2 September 2020.
Baca Juga: Manchester United vs Tottenham Hotspurs : Solksjaer dan Mourinho Saling Lempar Ejekan
Menurutnya, jika mini lockdown dilakukan di 9 kelurahan maka pihaknya meminta para lurah berkoordinasi dengan pimpinan wilayah masing-masing khususnya para ketua RW. Kasus positif aktif di 9 kelurahan tersebut tidak merata terdapat di setiap RW.
"Kelurahan masuk label merah bukan berarti se kelurahan merah tetapi hanya satu rw itu yang akan dilakukan kebijakan PSBK," paparnya seperti dilansirkan rri.co.id.
Sisi lain, lanjut Ema, jumlah lurah yang diundang pada sebelum pertemuan sebanyak 12 lurah, namun berdasarkan perkembangan tiga lurah tidak datang karena kasus positif aktif di wilayahnya nol sehingga tidak perlu dilakukan mini lockdown.
Baca Juga: Toilet Ini Dibuat Dengan Menghabiskan Uang Rp341 Miliar
Menurutnya, pembatasan sosial berskala kampung tidak jauh berbeda dengan penerapan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di kawasan Secapa AD di Hegarmanah.
"Kegiatan (aktivitas keluar masuk orang) tidak 4 jam, misal jam 9 sepakat tidak boleh ada orang masuk keluar kecuali ada yang urgen. Proses penanganan kepada warga yang terpapar diperhatikan kebutuhannya," pungkasnya.***
