Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Rabu 10 April 2024, Pemerintah Segera Gelar Sidang Isbat

- 8 April 2024, 09:15 WIB
Muhammadiyah tetapkan Idul Fitri Rabu 10 April 2024, pemerintah segera gelar sidang Isbat/Tangkapan layar Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir beserta pengurus website/antaranews.com/
Muhammadiyah tetapkan Idul Fitri Rabu 10 April 2024, pemerintah segera gelar sidang Isbat/Tangkapan layar Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir beserta pengurus website/antaranews.com/ /

GALAMEDIANEWS – Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah telah mengumumkan hari Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Maka pada hari Selasa, 9 April 2024 setelah waktu magrib, masyarakat dapat mengumandangkan takbir atau takbiran sebagai penanda masuknya hari raya Idul Fitri.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yang dipedomi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Data yang diambil dalam maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang, Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1445 H. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam tanggal 9 April 2024 di Yogyakarta -07 derajat 48’LS dan 2 = 110 derajat 21’ BT +06 derajat 08’ 28’’ (hilal sudah wujud).

Baca Juga: 4 Resep Opor Ayam Gurih untuk Lebaran, Hidangan Istimewa Saat Hari Raya idul Fitri

Berdasarkan perhitungan tersebut, di wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir akan menghormati keputusan yang diambil pemerintah. Haedar berharap agar kedepan agar adanya satu kalender Hijriah yang bersifat global.

Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama, baru akan menggelar sidang isbat yang secara jadwal akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2024. Secara hari libur kalender 2024 hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 10 April 2024.Jika pemerintah menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri jatuh di tanggal 10 April 2024, maka pada tahun ini umat Islam bangsa Indonesia akan merayakan Idul Fitri secara bersama-sama.

Haedar mengungkapkan jika adanya kalender Hijriah yang bersifat global, atau Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Maka umat Islam tidak akan lagi terjadi perbedaan penetapan bulan, seperti penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah.

“Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah,” ujar Haedar.

PP Muhammadiyah melalui Ketua Umumnya mengatakan, dengan tulus dan rendah hati mengkomunikasikan agar seluruh umat Islam. Bukan hanya umat Islam di Indonesia, tetapi di seluruh dunia perlu mengarah pada KHGT agar sama dalam menetapkan bulan Hijriah.

“KHGT ini adalah komitmen nyata Muhammadiyah dalam menyatukan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Sehingga kemudian dapat memberikan kepastian (eksak) hal ihwal penanggalan, khususnya penanggalan khusus hijriah. Namun untuk mewujudkannya butuh proses panjang sampai diterima secara luas di kehidupan,” ungkap Haedar.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah