KAMI Ini Bukan Gatot Nurmantyo Cs, Kutuk Oknum yang Ingin Memecah Belah Bangsa

- 6 Oktober 2020, 08:15 WIB
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia mendeklarasikan dukungan kepada pemerintah di Jawa Tengah, Minggu 4 Oktober 2020. (ANTARA/HO)
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia mendeklarasikan dukungan kepada pemerintah di Jawa Tengah, Minggu 4 Oktober 2020. (ANTARA/HO) /

GALAMEDIA - Sepak terjang Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) hingga saat ini masih menjadi sorotan masyarakat Tanah Air.

Beragam aktivitas yang dilakukan Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo dan simpatisannya terus dipantau. Bahkan di hampir seluruh Indonesia, KAMI mendapat penolakan, khususnya ketika akan menggelar deklarasi.

Kabar terbaru, KAMI mendeklarasikan dukungannya kepada pemerintah. Namun, KAMI yang dimaksud bukanlah KAMI-nya Gatot Nurmantyo Cs.

Baca Juga: Ribuan Buruh Ingin Geruduk Gedung DPR, Polisi 'Pasang Badan' Tak Keluarkan Izin dengan Dalih PSBB

KAMI kali ini berisi sekelompok orang di Jawa Tengah, bukan bagian dari Gatot Nurmantyo Cs. KAMI merupakan singkatan dari Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia, bukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.

KAMI versi mahasiswa mengajak seluruh komponen elit bangsa untuk mengubah pesimisme menjadi optimisme. Termasuk menjadikan masalah sebagai sebuah peluang untuk bergerak bersama menuju Indonesia Maju, di tengah kegentingan akibat pandemi Covid-19.

"Kami sangat berharap semua pemangku kepentingan bangsa bahu-membahu dalam mendukung pemerintah, sebagai pelaksana kebijakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujar Koordinator KAMI Pusat, Husnul Jamil tuturnya.

Baca Juga: Dua Juta Buruh dari Aceh Hingga Papua Pastikan Mogok Nasional, Selasa 6 Oktober 2020

Ia mengatakan KAMI mengajak seluruh komponen bangsa agar kembali kepada tujuan bernegara di dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tujuan bernegara yaitu membentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

Kemudian memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Deklarasi KAMI digelar dengan menerapkan protokol Kesehatan Covid-19 di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 3 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Akui Berpolitik, Soal Pilpres 2024 Mendatang Begini Penjelasannya

Semua peserta deklarasi diwajibkan menggunakan masker dan juga tetap menjaga jarak selama mengikuti kegiatan. Anggota KAMI merupakan komponen aktivis mahasiswa dan pemuda yang ada di Jawa Tengah.

Jamil, dalam kegiatan deklarasi KAMI itu mengatakan persatuan pemuda dan aktivis mahasiswa diperlukan demi kekokohan Tanah Air tercinta.

Menurut dia, generasi muda tidak boleh diam ketika Indonesia di dalam kegentingan seperti saat ini. Pemuda wajib bersuara dengan tekad Bhinneka Tunggal Ika, agar tidak terjadinya perpecahan antarsesama anak bangsa.

"Karena kami khawatir akan terjadinya perpecahan antarsesama anak bangsa nantinya, maka KAMI menghimbau semua pihak untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia dilansir Antara.

Baca Juga: Ditemukan Tanda-tanda Kehidupan, Planet Venus Jadi Buruan Para Peneliti

Selanjutnya, Koordinator KAMI Wilayah Jawa Tengah, Muhammad Asari, menyatakan, sikap KAMI, sebagai gerakan Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia pada kesempatan tersebut. Di antaranya:

1. Kami mendukung pemerintah pusat dan daerah untuk fokus pada penanganan Covid-19
2. Kami mengutuk keras kepada kelompok-kelompok yang mencoba memecah-belah persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia,
3. Kami mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan kemandirian ekonomi yang berbasis kerakyatan.
4. Kami menyatakan bahwa Indonesia saat ini masih dalam keadaan baik-baik saja dan kami mendukung pemerintah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa.
5. Kami mengutuk keras bagi oknum-oknum yang berupa untuk memecah belah bangsa di tengah situasi Covid-19 saat ini.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x