Atasi Rasio Dokter Spesialis, Kemenkes Segera Buka Enam Prodi di RS Pendidikan

- 5 Mei 2024, 06:45 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024)/ANTARA/Mentari Dwi Gayati/
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024)/ANTARA/Mentari Dwi Gayati/ /

GALAMEDIANEWS – Permasalahan mengenai pemenuhan dokter spesialis masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan secara cepat dan tepat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memecahkan persoalan akut tersebut. Untuk memenuhi rasio kebutuhan dokter spesialis di Indonesia, salah satu solusinya adalah dengan membuka enam program studi (prodi) di rumah sakit penyelenggara pendidikan utama.

Baca Juga: Haruma Bay Waterpark Baru di Bekasi! Tiket Masuk Murah Hanya 23.000!

Baca Juga: Nonton One Piece Episode 1103 Sub Indo Full HD Bukan di Samehadaku, Anoboy, Otakudesu, dan Sebagainya

"Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan dokter spesialis sesuai rasio yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 0,28 berbanding 1.000 penduduk di Indonesia, Budi memperkirakan butuh 15 tahun bagi Indonesia untuk memenuhinya melalui keberadaan 117 fakultas kedokteran.

Kemenkes melalui program Transformasi Kesehatan memfasilitasi rumah sakit pendidikan di 420 rumah sakit untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis di luar jalur universitas.

Baca Juga: Ide Bisnis Makanan Khas Jogja Resep Ayam Goreng Kalasan Ala Martin Praja

"Kita punya 3.000 rumah sakit, 420 rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis. Dengan demikian, lebih cepat pemenuhan dokter dan dokter spesialis di seluruh Indonesia," ungkap Budi lebih lanjut.

Peluncuran program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit diagendakan berlangsung pada Senin (6/5/2024) di halaman RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat.

Budi mengatakan, program tersebut akan memprioritaskan dokter-dokter putra daerah sebagai peserta pendidikan dokter spesialis di rumah sakit pendidikan.

"Nanti pemenuhan dokter spesialis ke seluruh daerah akan dilakukan bersama-sama, baik pendidikan melalui universitas, maupun pendidikan yang berbasis rumah sakit," ungkapnya.

Tahap awal, akan terdapat enam program studi kedokteran spesialis di enam rumah sakit penyelenggara pendidikan utama, yakni spesialis mata, jantung, anak, saraf, ortopedi, dan onkologi.

Baca Juga: Duta Besar RI Untuk Jepang Heri Akhmadi Meresmikan Pesantren Pertama NU di Kota Koga Prefektur Ibaraki

Baca Juga: Jadwal Tayang One Piece Episode 1103 Sub Indo Terbaru dan Link Untuk Nontonnya!

Adapun enam rumah sakit pendidikan yang dimaksud yakni RS Mata Cicendo (Bandung), RS Ortopedi Soeharso (Surakarta), RS Pusat Otak Nasional (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RSAB Harapan Kita (Jakarta), dan RSJPD Harapan Kita (Jakarta).

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut jumlah dokter spesialis di Indonesia saat ini berkisar 48.785 orang mayoritas terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Wilayah dengan jumlah dokter spesialis kurang dari 100 orang adalah Provinsi Papua Barat nol dokter spesialis, Maluku Utara 98 dokter spesialis, dan Sulawesi Barat 85 dokter spesialis.

Program dari Kemenkes ini, diharapkan dapat menjawab akan ketersediaan dokter spesialis dan dapat dilakukan pemerataan ke seluruh wilayah Indonesia.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah