Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Ribuan Buruh Nyaris Kuasai Tol Cileunyi

- 6 Oktober 2020, 15:32 WIB
Ilustrasi buruh tolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Ilustrasi buruh tolak Omnibus Law Cipta Kerja. /darma legi/Galamedia/


GALAMEDIA - Ribuan buruh di kawasan industri Rancaekek, Kabupaten Bandung menggelar aksi long march tolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker). Akibatnya, ruas jalur di Jalan Bandung-Garut sempat terjadi kepadatan lalu lintas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Selasa 6 Oktober 2020 aksi long march dilakukan di depan kawasan industri Dwiputri Abadi, Kabupaten Sumedang.

Aksi yang mulanya berawal dari ratusan buruh itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Berangsur massa bertambah terdiri dari massa organisasi buruh di antaranya KASBI dan KSN.

Sebelum melakukan aksi blokir jalan, sejumlah buruh melakukan aksi jalan kaki dari Permata Hijau, Rancaekek.

Sejumlah massa tersebut ada yang berjalan kaki dan ada pula yang menggunakan kendaraan motor serta satu mobil komando. Adapun pihak kepolisian sempat melakukan pengalihan arus.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Gempa di Indonesia, Kepala BMKG Ajak Bangun Kesiapan Hadapi Tsunami

Kendaraan dari arah Bandung menuju Garut dialihkan di Cileunyi untuk menggunakan Jalur Jatinangor-Tanjungsari-Parakanmuncang.

"Kami turun ke jalan hari ini titik kumpul di bundaran Permata, Rancaekek sejak pukul 08.00. Aksi ini bentuk protes karena tadi malam DPR baru saja mengesahkan Omnibus Law. Kita turun untuk membatalkan keseluruhan Undang-Undang itu," ujar Ketua FPPB KASBI Bandung Raya Slamet Priyatno.

Dalam long march tersebut, para buruh mencoba masuk ke dalam Tol Cileunyi. Namun aksi tersebut dicegah oleh pihak kepolisian dan dialihkan menuju Sumedang.

Baca Juga: WHO Sebut 10 Persen Warga Dunia Terpapar Covid-19, Kasus di Negara Asia Tenggara Melonjak Tajam

Petugas kepolisian menutup jalan bagi buruh sebelum masuk ke tol. Setelah berdiskusi dengan petugas, aksi menuju Tol Cileunyi pun tidak terlaksana. Para buruh diputar balik menuju arah Sumedang.

"Hari ini tadi kami ada blokade kemudian dicegat oleh petugas polisi. Tadinya kami mau mencoba ke Tol Cileunyi namun dicegat kembali," ujar Slamet.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pengalihan arus tersebut dimaksudkan agar buruh tidak masuk ke dalam Tol Cileunyi.

Baca Juga: Bashar Assad Sebut Erdogan 'Penghasut dan Inisiator Utama' Ketegangan Nagorno-Karabakh

"Mereka sudah kami beri kesempatan untuk sampai ke sini (Cileunyi). Tadinya mereka mau memaksa masuk tol tapi tidak bisa," katanya.

Dalam pengamanan tersebut, polisi menurunkan sekitar 400 personel polisi yang terdiri dari 150 Brimob, 70 anggota TNI, dan 280 petugas dari Polresta Bandung.

"Kita menghargai mereka juga dan berdiskusi bersama mereka. Namun karena Covid juga kita harus berhati hati-hati," ujar Hendra.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x