Subak Bengkel Tabanan Menjadi Percontohan Ekohidrologi Oleh UNESCO

- 24 Mei 2024, 09:15 WIB
(UNESCO) bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan meresmikan Subak di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, yang menjadi tempat percontohan penerapan ekohidrologi atau Ecohydrology Demonstration Site Unesco, Tabanan, Bali, Kamis (23/5/2024)/ANTARA/HO-Humas Pemkab Tabanan/
(UNESCO) bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan meresmikan Subak di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, yang menjadi tempat percontohan penerapan ekohidrologi atau Ecohydrology Demonstration Site Unesco, Tabanan, Bali, Kamis (23/5/2024)/ANTARA/HO-Humas Pemkab Tabanan/ /

GALAMEDIANEWS – Berita baik datang dari Pulau Bali, tepatnya di daerah Tabanan. Menjadi salah satu contoh di tingkat dunia.

Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis, meresmikan Subak di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Tabanan, menjadi tempat percontohan penerapan ekohidrologi.

Ekohidrologi merupakan pendekatan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu yang menawarkan pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam memahami lingkungan dan sistem sumber daya air melalui pemahaman interdepensi proses dan komponen siklus hidrologi di ekosistem darat dan perairan.

Baca Juga: Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Ditetapkan Sebagai Memory of The World Dari UNESCO

Subak Desa Bengkel ini diresmikan karena telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada 15 September 2023 sebagai salah satu Ecohydrology Demonstration Sites atas implementasi teknologi pertanian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Bupati Tabanan Sanjaya mengatakan Subak sebagai salah satu kearifan lokal Bali sebagai mekanisme irigasi pertanian yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia yang wajib dilestarikan.

Pengakuan Subak Bengkel sebagai salah satu Ecohydrology Demonstration Site UNESCO, kata Sanjaya, sebagai wujud komitmen dalam memajukan sektor pertanian di Kabupaten Tabanan.

Subak Bengkel dengan luas 335 ha, selama ini telah memberikan kontribusi produksi padi organik dengan varietas mentik susu dengan produktivitas sebesar 8 ton/hektar.

"Saya berharap demonstration site yang telah dilaksanakan di Subak Bengkel menjadi momentum berharga, bukan hanya sebagai lokasi pengembangan dan pemeliharaan air, akan tetapi juga menjadi pusat pengkajian pelestarian budaya subak, pelestarian ekologi dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan pangan yang berkualitas,” kata Sanjaya.

Baca Juga: Ada Apa dengan Studi Tour di Ruang Pendidikan Kita ?

Pengakuan dari UNESCO ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian budaya lokal dan penerapan teknologi modern dapat berjalan beriringan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian.

Perwakilan UNESCO Rahmah Ellfithri menyampaikan selamat atas penetapan Subak Tabanan sebagai salah satu UNESCO Ecohydrology Demonstration Sites.

Rahmah mengapresiasi kekompakan semua pihak, baik dari Universitas Muhammadiyah Malang yang memberikan dukungan saintifik, maupun dari Bupati Tabanan dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang mendukung implementasi metodologi ini.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Profesor Dr. Nazaruddin Malik menjelaskan dipilihnya Subak Desa Bengkel karena Tabanan dikenal sebagai lumbung padi, tidak hanya bagi Bali, tetapi juga secara nasional.

Subak sebagai upaya bagaimana menjaga lingkungan air yang baik dengan sistem tata kelola berbasis irigasi kemudian dikombinasikan menggunakan teknologi.

"Mudah-mudahan menjadi pelajaran serta menarik minat masyarakat khususnya anak muda untuk menjadi pelopor membangun tanah Indonesia dengan kembali ke gaya lokal kita yang kokoh dan luhung sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sektor pertanian kita agar produktivitasnya meningkat lebih baik," ungkap Nazaruddin lebih lanjut.

Dipilihnya Subak menjadi percontohan yang baik tidak hanya untuk di daerah Indonesia lainnya tapi juga untuk seluruh dunia. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah