Hari Air Terjun Internasional 16 Juni 2024: Sejarah dan Fakta Menarik

- 16 Juni 2024, 11:20 WIB
Ilustrasi air terjun./
Ilustrasi air terjun./ /Pixabay @Tuan Hoang/

GALAMEDIAMEWS - Hari ini, 16 Juni 2024, dunia meayakan keindahan alam air terjun lewat Hari Air Terjun Internasional.

Setiap tahunnya, Hari Air terjun Internasional, diperingati di tanggal tersebut meski belum diketahui pasti bagaimana sejarah penetapannya.

Menyadur dari situs National Today, tokoh yang menetapkan perayaan Hari Air Terjun Internasional tidaklah diketahui pasti.

Namun begitu, sejarah awal mula perayaan Hari Air Terjun Internasional bisa dikatakan berawal dari kebangkitan era Romantisme yang meningkatkan kesadaran dan kekaguman masyarakat Eropa terhadap alam, termasuk keberadaan air terjun.

Minat tersebut kian bertambah ketika masyarakat Eropa memasuki masa Revolusi Industri yang semakin bergantung pada pembangkit listrik tenaga air.

Baca Juga: 4 Villa di Bali dengan Nuansa Alam, Rekomendasi Liburan Bareng Keluarga

Baca Juga: Sapi Hitam dari Ponpes An-Nidzhom Sukabumi jadi Hewan Kurban Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

Hanya saja, dalam perjalanannya, penjelajah Eropa sering mengabaikan nama air terjun yang telah lebih dulu diberikan oleh penduduk asli demi nama yang lebih ‘Eropa’.

Misalnya saja, dokter dan penjelajah Skotlandia David Livingstone menamai Air Terjun Victoria dengan nama Ratu Victoria, padahal air terjun tersebut sudah dikenal sebagai Mosi-oa-Tunya oleh penduduk asli daerah tersebut.

Berangkat dari permasalahan itu, dunia lantas merayakan Hari Air Terjun Internasional. Peringatan ini sengaja dibuat untuk mengingatkan masyarakat pentingnya air terjun sekaligus sejarah dan konteks lokal yang melekat pada air terjun tersebut.

Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Raih Penghargaan Bergengsi Tingkat ASEAN, Best Performing Government Award

Adapun dalam konteks masyarakat Eropa secara khusus, meskipun merupakan bagian penting dari kehidupan dan sejarah peradaban mereka, air terjun belum banyak diteliti.

Tidak ada nama khusus untuk bidang penelitian air terjun, namun yang populer menggambarkan studi air terjun sebagai 'waterfallology'.

Hingga akhirnya, penjelajah Eropa mulai terbiasa mendokumentasikan air terjun yang mereka temui. Kemudian pada tahun 1493, Christopher Columbus menulis tentang Air Terjun Carbet di Guadeloupe, yang mungkin merupakan air terjun pertama yang pernah dilihat orang Eropa di Amerika.

Meski begitu, ahli Geografi Brian J. Hudson berpendapat bahwa air terjun tidak diberi nama secara spesifik hingga abad ke-18.

Setelah abad tersebut, masyarakat Eropa memiliki kesadaran untuk merayakan keindahan air terjun, sekaligus merayakan eksistensinya bagi masyarakat atau komunitas lokal yang tinggal di sekitarnya.

Baca Juga: 7 Wisata Glamping Terkenal di Bandung dengan Nuansa Alam Menakjubkan, Cocok Buat Liburan Bareng Keluarga

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah