Jokowi Diminta Hindari Gaya Otoriter, Pendiri Mizan: Jangan Gengsi Mendengar Rakyat

- 13 Oktober 2020, 16:34 WIB
Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. /YouTube Sekretariat Presiden

Dalam cuitan sebelumnya, Haidar juga mengungkit soal posisi pemerintah yang sebenarnya mendapatkan mandat atau kepercayaan dari rakyat.

"Istilah: 1. Ruler, hrsnya diterjemahkan pelaksana aturan 2. Government, hrsnya "pengatur" 3. Power holder, maknanya mmg pemegang kuasa/penguasa. Yakni, utk mengatur/melaksanakan aturan Dan, dsbt apa pun, dlm demokrasi kekuasaan diberi rakyat. Maka, jangan gengsi mendengar rakyat," tulis dia.

Cuitan Haidar mendapat beragam tanggapan dari warganet. Mereka pun mempertanyakan kejelasan dari pernyataan tersebut.

Baca Juga: Ormas Islam Tuntut Jokowi Lengser, Ferdinand Hutahaean: Lama-lama Onta Pipis Pun Jadi Isu

"Saya bingung kategori rakyat dan ahli itu gimana? Bukankah apa yg dilakukan jokowi atas saran ahli dan untuk rakyat juga? Lalu siapa yg lebih berhak mengatas namakan ahli dan rakyat?" komentar warganet.

"Mustahil Pak Jokowi bergerak sendiri tanpa ada pembisik ahli. Bagiku Pak Jokowi adalah pilihan sah. Melabeli Pak Jokowi sebagai pemimpin yang tidak baik dan otoriter, saya kira itu simpulan yang ejakulasi dini," tulis netizen lain.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x