Dikatakannya sebagai langkah awal, Pemkot Bandung dapat melakukan edukasi terkait mitigasi bencana. Sehingga dapat membentuk kelompok kerja berbasis komunitas relawan tanggap bencana di tingkat kewilayahan.
Keberadaan kelompok itu bertugas dan berfungsi fokus pada pemantauan titik-titik yang berpotensi terjadinya bencana. Selain itu, berkoordinasi dengan badan atau dinas terkait, akan upaya yang perlu segera dilakukan dalam meminimalisir risiko dampak bencana.
"Jadi Pemkot perlu mendorong terbentuknya komunitas-komunitas itu, khususnya masyarakat yang tinggal dan berada di daerah rawan bencana," ujarnya.
Baca Juga: Dituding Lakukan Kampanye saat Hajat Tahunan Huluwotan, Ini Jawaban Bupati Bandung
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi usai BMKG memprakirakan Indonesia pada umumnya masuk dalam fenomena La Nina.
"La Nina ini fenomenanya adalah intensitas hujannya tinggi jadi nanti akhir tahun sampai Januari, Februari akan sangat lebat hujan dan biasanya kalau di kita hujan lebat itu berimplikasi pada longsor dan banjir atau bencana hidrometeorologi," jelasnya.
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
Pihaknya telah memetakan kabupaten/kota yang perlu mendapatkan kewaspadaan ekstra. Dia menunjuk wilayah Bogor Sukabumi, Selatan Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Pangandaran.
Kemudian di utara yaitu Karawang, Subang karena punya muara Sungai Citarum, termasuk Bekasi dengan potensi sungai Bekasi itu akan berdampak juga.
"Bandung Raya, khususnya Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung," tambahnya.***