Istana Negara Bakal Dikepung Massa, Buruh Kembali Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

- 15 Oktober 2020, 09:28 WIB
Ilustrasi istana negara
Ilustrasi istana negara /Indonesia.go.id

GALAMEDIA - Gelombang aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja masih terus berlanjut. Hari ini, Kamis 15 Oktober 2020, ribuan buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa.

Kali ini Gerakan Buruh Jakarta akan menggelar longmarch menuju ke depan Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Kegiatan akan dimulai dari lima titik kumpul di dua titik wilayah DKI Jakarta yakni dari Jakarta Timur (Pulogadung, Cakung, dan Jalan Raya Bogor-Pasar Rebo), serta Jakarta Utara (Waduk Pluit dan Marunda).

Baca Juga: Sebut KAMI Jadi Aktor Intelektual Demo Rusuh, Mahfud MD: Penangkapan Bakal Terus Berlanjut

"Jadi, hari ini kita akan berdemo," kata koordinator lapangan aksi, Supardi.

Ilustrasi demo buruh.
Ilustrasi demo buruh. Foto : Instagram @media_KSBSI


Supardi menerangkan rencana longmarch menuju Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, menunggu massa buruh berkumpul. Dia menyebut akan ada 1.000 massa buruh yang ikut dalam aksi tersebut.

Dalam aksi ini, Supardi menyebut ada beberapa tuntutan yang ingin mereka sampaikan.

"Tuntutan kita pertama keluarkan Perppu Omnibus Law, pemerintah untuk segera mengeluarkan Perppu," ujarnya.

Baca Juga: Berharap Jokowi-Ma'ruf Amin Berpikir Jernih, Fahri Hamzah: Kenapa Sih Semua Harus Berakhir Dibui?

Kedua, lanjut Supardi, pihaknya mengutuk aksi represif yang dilakukan kepolisian saat mengamankan unjuk rasa. Ketiga, meminta pemerintah agar fokus pada penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Berkaca dari demo-demo sebelumnya, mass aksi tak bisa mendekati Istana Kepresidenan untuk menyampaikan tuntutannya. Polisi yang mengamankan menyekat pergerakan massa dan mengizinkan massa hanya sampai Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menuturkan untuk pengamanan pihaknya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional.

Baca Juga: Petinggi KAMI Ditahan Polisi, Fahri Hamzah Tampar Gerindra: Saatnya Menhan Bertindak!!!

"Situasional, kemarin juga ada demo buruh tapi jumlahnya kan enggak banyak," katanya.

Menurut Sambodo, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan jika jumlah massa pedemo banyak dan mulai terjadi kepadatan volume kendaraan.

"Yang longmarch juga mungkin enggak banyak, jadi nanti kita lihat perlu ditutup apa tidak," ujar Sambodo.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x