Baca Juga: Arie Untung Buang Dior Hingga LV: Brand Prancis Gak Layak Ada di Lemari!
"Awalnya saya sempat merasa takut dan khawatir terpapar, apalagi ketika harus berhadapan dengan pasien. Bahkan sempat ada pasien yang terinfeksi, kami juga terpaksa harus diisolasi secara mandiri," ujarnya.
Namun, tambah Rofik, berbekal edukasi dari tempatnya bekerja dan tentu saja dari pemerintah, ia lambat laun mulai 'menerima' keadaan. Semua petugas wajib menjalankan tugas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Mulai dari mengenakan pakaian azmat lengkap, masker, selalu cuci tangan dan mandi menggunakan sabun. "Dengan pengetahuan yang kami terima, akhirnya perasaan khawatir itu secara bertahap hilang," jelas pria berusia 29 tahun ini.
Baca Juga: Kasus Covid di Indonesia Hari Ini Tembus 400.483, BPOM Beberkan Soal Keamanan Vaksin
Rofik memastikan, disiplin menerapkan protokol kesehatan harus terus dilakukan dimana pun berada. Jangan sampai menganggap remeh virus corona dan harus yakin jika Covid-19 itu ada. Itulah yang selalu ia ingat hingga saat ini, khususnya ketika sedang bertugas.
Berbekal dari pengalaman dan ilmu yang diperolehnya, Rofik selalu berusaha mengedukasi siapapun. Termasuk keluarga besarnya agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Bahkan ia menjadikan protokol kesehatan menjadi kebiasaan sehari-hari. Khususnya bagi ia dan keluarganya. Di rumahnya pun, ia benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Terlebih sang istri juga bekerja di rumah sakit.
Baca Juga: Bandung Tujuan Wisatawan Saat Libur Panjang, Ketua DPRD Ingatkan Pentingnya Prokes 3M