Harga Emas Jatuh Lagi di Akhir Perdagangan pada Jumat Pagi Tertekan oleh Dolar

- 30 Oktober 2020, 07:23 WIB
/E-emas blog/

Emas, yang sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah melonjak 24 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.

Tingkat infeksi Covid-19 yang meningkat pesat di Eropa memaksa Prancis dan Jerman untuk memerintahkan negara mereka kembali ke lockdown.

Baca Juga: Teror Prancis Libatkan Imigran Tunisia, Kejaksaan Agung Lakukan Pengusutan

Sementara itu data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang tak tertandingi di kuartal ketiga dan klaim pengangguran mingguan turun lebih besar dari yang diperkirakan di minggu terakhir.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (29/10/2020) bahwa produk domestik bruto (PDB) AS meningkat dengan rekor 33,1 persen pada kuartal ketiga.

Laporan klaim pengangguran mingguan menempatkan klaim pengangguran awal di 751.000 pada pekan yang berakhir 24 Oktober, penurunan 40.000 dan penurunan keempat dalam lima bulan terakhir.

Baca Juga: Liga Eropa: Nir Gol, AS Roma Ditahan CSKA Sofia di Stadion Olimpico

Menjelang pemilu 3 November penantang Demokrat Joe Biden memimpin atas petahana Trump secara nasional, tetapi persaingan lebih ketat di negara bagian-negara bagian yang masih mengambang.

Investor juga mencerna pernyataan dari Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (29/10/2020), mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengubah rencana stimulusnya pada Desember. Analis pasar yakin hal itu kemungkinan akan berdampak pada harga emas dalam jangka menengah.

Dewan Emas Dunia merilis pernyataan pada hari yang sama, menunjukkan bahwa permintaan emas global secara keseluruhan turun 19 persen menjadi 892 metrik ton pada kuartal ketiga, total kuartalan terendah sejak 2009.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x