Network
GALAMEDIA - Drone mata-mata siluman rahasia Angkatan Udara AS yang dijuluki Great White Bat sepertinya terungkap tanpa sengaja.
Tepatnya berkat reaksi cepat seorang warga California yang berhasil mengabadikan foto pertama dari pesawat rahasia tersebut.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (4 November 2020) sebuah pesawat yang menyerupai deskripsi sayap kelelawar RQ-180 melayang di atas Pangkalan Angkatan Udara Edwards awal Oktober lalu.
Baca Juga: Pilpres AS Memanas, Joe Biden Klaim Kemenangan Trump Tuding Demokrat Curi Suara
Pemandangan langka itu terekam kamera fotografer Rob Kolinsky yang secara singkat memostingnya via Instagram akhir pekan lalu.
“Apa pun itu, benda ini terbang di atas rumahku beberapa minggu lalu dan aku masih belum mengidentifikasinya!" ujar Rob dalam postingan yang kini telah dihapusnya.
"Bentuknya seperti B-21.. tapi dicat putih. Misteri!” Rob menambahkan, “Aku tidak berniat memosting tapi kupikir jika memang rahasia, mereka tidak akan menerbangkannya di siang hari bolong seperti ini..”
Baca Juga: Pilpres AS: Trump Pastikan Kemenangan Telak Joe Biden Menguap Hollywood Cemas
Sejauh ini Angkatan Udara AS tidak pernah secara resmi mengakui keberadaan RQ-180 buatan Northrop Grumman tersebut.
Tapi reporter Aviation Week Guy Norris mengidentifikasi pesawat dalam postingan Rob sebagai pesawat tak berawak rahasia.
Norris menyebut pesawat yang digambarkan cocok dengan apa yang umumnya dikenal sebagai sistem pesawat tak berawak (UAS) RQ-180. Termasuk sayap dengan bentangan besar dan mesin turbofan kembar.
Baca Juga: Menkes: Satu Warga Paris Terinfeksi Covid-19 Setiap 30 Detik
“Sayap dengan rasio aspek tingginya juga tampak lebih besar daripada pesawat tak berawak besar lainnya dengan sudut sapuan yang relatif rendah,” papar Norris.
Lebih lanjut, pewarnaan cahaya yang tidak biasa dari pesawat ini juga disebut Norris bisa diasosiasikan dengan RQ-180.
Drone RQ-180 dijuluki Great White Bat (Kelelawar Putih Besar) atau Shikaka, kelelawar putih dalam film Ace Ventura 2 di kalangan pejabat.
Simbol kelelawar putih juga digunakan pada lencana Skuadron Pengintaian ke-74, unit yang mengambil alih komando RQ-180.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Desember 2020
Aviation Week menjadi yang pertama memberitakan dugaan pengembangan drone canggih RQ-180 pada tahun 2013.
Enam tahun kemudian majalah yang sama memuat tulisan mendalam yang mengklaim setidaknya sudah tujuh RQ-180 yang telah dikembangkan AS.
RQ-180 dilaporkan memiliki bentuk yang mirip dengan pembom siluman B-2 yang dirancang Northrop. Pesawat tak berawak, bagaimanapun, jauh lebih kecil dari pembom berawak.
Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Sinergi untuk Bantu UMKM Pulih Saat Pandemi
Dikatakan David Axe dalam Forbes, peningkatan desain yang disertakan Northrop pada pembom B-21 juga tengah dikembangkan untuk Angkatan Udara.
RQ-180 dilaporkan pertama kali terbang kembali pada tahun 2010 dan diyakini sebagai calon penerus Lockheed SR-71 Blackbird, pesawat pengintai berawak jarak jauh yang telah dipensiunkan USAF sejak 1998.
Forbes melaporkan RQ-180 memungkinkan Angkatan Udara AS menembus pertahanan udara musuh dengan pesawat pengintai yang terbang jauh untuk pertama kalinya sejak Blackbird dinonaktifkan.
Tahun 2020 Blackbird masih memegang rekor dunia yang dicatatkan pada tahun 1976 untuk pesawat berawak tercepat dengan kecepatan 2.193 mph.
Angkatan Udara AS dilaporkan pertama kali menguji lebar sayap 170 kaki RQ-180 di Danau Groom, yang merupakan bagian dari “kompleks misterius” Area 51 di Nevada.
Satu dekade kemudian, RQ-180 dikatakan sudah sangat mapan di Angkatan Udara sehingga pihak militer mengandangkan sebagian besar armada drone RQ-4 Global Hawk non-siluman.
Baca Juga: Pilpres AS: Super Branded First Lady Melania Trump Datangi TPS dengan Penampilan Sensasional
